Hubungan Diantara Tiga Macam Tauhid

Hubungan Diantara Tiga Macam Tauhid


Bukankah Anda mengetahui bahwa tidaklah sah keimanan seseorang, hingga terkumpul pada dirinya ketiga macam tauhid sekaligus, yaitu Tauhidur RububiyyahTauhidul Uluhiyyahdan Tauhidul Asma’ wash Sifat? Maka Tauhidur Rububiyyah tidaklah bermanfaat tanpa Tauhidul UluhiyyahTauhidul Uluhiyyah tidak akan tegak tanpa Tauhidur Rububiyyah, dan tidaklah bisa benar tauhidullah dalam rububiyyah dan uluhiyyah-Nya tanpa tauhidul asma’ wash sifat.

Pembagian Jenis Tauhid dan Hubungan di antara Jenis-jenisnya

Sebagaimana kita ketahui bahwa tauhid dalam Islam terbagi menjadi tiga, tauhid rububiyyahuluhiyyah, dan tauhidul asma` was shifat, hal itu karena memang konteks pentauhidan Allah, semua bermuara kepada perkara yang menjadi kekhususan Allah, sedangkan kekhususan Allah itu ada tiga, yaitu rububiyyah, uluhiyyah dan asma` was shifat.
Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan definisi tauhid dalam istilah syari’at secara umum adalah
إفراد الله سبحانه بما يَخْتَصُ به من الربوبية، والألوهية و الأسماء و الصفات
Mengesakan Allah Subhanahu dalam perkara yang menjadi kekhususan-Nya, yaitu rububiyyahuluhiyyah, dan asma` was shifat”.

Macam-macam Tauhid

Dari definisi Tauhid di atas dapat kita ketahui macam-macam tauhid itu ada tiga, yaitu:
1. Tauhid Rububiyyah
إفراد الله بأفعاله
“Mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadi kekhususann-Nya, seperti menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki, memberi manfa’at, menimpakan musibah/keburukan, menghidupkan, mematikan, dan lainnya yang menjadi kekhususan Allah.
2. Tauhid Uluhiyyah
إفراد الله بالعبادة
“Mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang berhak diibadahi, tidak boleh mempersembahkan peribadatan kepada selain-Nya dalam bentuk ibadah lahiriyah maupun yang batin, ucapan maupun perbuatan.
3. Tauhidul Asma` was Shifat
إفراد الله بأسمائه الحسنى وصفاته العلى الواردة في القرآن والسنة، والإيمان بمعانيها وأحكامها
“Tauhid Nama dan Sifat adalah mengesakan Allah dalam nama-nama-Nya yang terindah dan sifat-sifat-Nya yang termulia,yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-Sunnah,dan beriman terhadap makna-makna dan hukum-hukumnya”. Maksudnya adalah meyakini hanya Allahlah yang memiliki nama yang husna (terbaik) dan sifat yang ‘ulya (paling tinggi/sempurna). Sedangkan selain Allah tidaklah berhak dikatakan memiliki nama dan sifat tersebut.

Hubungan Antara Ketiga Macam Tauhid

Hubungan Tauhid Rububiyyah dengan Tauhid Uluhiyyah
Pertama
توحيدالربوبية مستلزم لتوحيد الألوهية
“Mengesakan Allah dalam rububiyyah-Nya mengharuskan mengesakan-Nya dalam uluhiyyah-Nya”
Barangsiapa yang meyakini keesaan Allah dalam rububiyyah-Nya, yaitu meyakini bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki, memberi manfa’at, menimpakan musibah/keburukan, menghidupkan, mematikannya, dan lainnya yang menjadi kekhususan Allah, maka keyakinan tersebut mengharuskannya mempertuhankan-Nya dalam beribadah, mengesakan, dan mentauhidkan-Nya dalam segala bentuk peribadatan. Karena hanya Dzat yang mampu menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki kepadanya, dan yang selainnya dari makna-makna rububiyyah itu sajalah yang pantas dan wajib disembah, selain-Nya tidak boleh dan tidak pantas disembah.
Kedua
توحيد الألوهية متضمن لتوحيد الربوبية
“Mengesakan Allah dalam uluhiyyah-Nya mengandung pengesaan-Nya dalam rububiyyah-Nya
Setiap orang yang mentauhidkan Allah dalam peribadatan dan tidak melakukan kesyirikan, pastilah terkandung keyakinan dalam hatinya bahwa Allahlah satu-satunya Dzat yang menciptakan dan memiliki alam semesta, mengaturnya, memberi rezeki kepada makhluk-Nya. Ini berarti ia meyakini bahwa  satu-satunya Tuhan yang berhak disembah adalah Allah yang Esa dalam rububiyyah-Nya, tidak ada tandingan-Nya,
Hubungan Tauhidul Asma` was Shifat dengan Kedua Macam Tauhid yang Lainnya
توحيد الأسماء والصفات شامل للنوعين
“Mengesakan Allah dalam nama dan sifat-Nya mencakup kedua macam tauhid yang lainnya (Tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah sekaligus)”.
Dalam nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya ada yang menunjukkan uluhiyyah-Nya, seperti Allah, Al-Gafur, At-Tawwab, dan ada pula yang menunjukkan rububiyyah Allah, seperti Al-Khaliq, Ar-Razzaq, dan yang lainnya. Wallahu a’lam.

Referensi :
  1. Al-Kawasyif Al-Jaliyyah, Syaikh Sulaiman.
  2. Al-Qoulul Mufid, Syaikh Al-‘Utsaimin
  3. Mu’taqod Ahlis Sunnah, Syaikh Prof. Dr. At-Tamimi.
  4. At-Tanbihat Al-Mukhtasharah, Syaikh Ibrahim Al-Khurashi
  5. http://ferkous.com/home/?q=fatwa-906
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.Or.Id

Tidak ada komentar