Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (4)

Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (4)


Baca pembahasan sebelumnya:

Hikmah dalam Keanekaragaman Alquran, antara Muhkam dan Mutasyabih

Kita perlu ingat bahwa setiap perbuatan Allah Ta’ala pasti ada hikmahnya, baik hikmah tersebut kita ketahui ataupun tidak.

Tak terkecuali ketika Allah Ta’ala berfirman dengan beberapa ayat yang muhkamat dan mutsyabihat, tentulah ada hikmah besar yang terkandung di dalamnya. Di antara hikmah adanya ayat-ayat Alquran yang muhkamat dan mutsyabihat adalah:
  1. Seandainya Alquran semuanya muhkamat, tentulah akan terluput hikmah untuk menguji manusia, siapakah di antara yang membenarkan dan mengamalkan kandungannya. Karena ayat-ayat muhkamat itu jelas maknanya sehingga manusia akan membenarkannya dan tertutup celah bagi manusia untuk memelintir maknanya.
  2. Seandainya Alquran semuanya mutasyabihat, maka akan terluput status Alquran sebagai penjelas dan petunjuk bagi manusia, karena makna ayat-ayat yang mutasyabihat itu tidak jelas maknanya bagi mereka.
Akan tetapi Allah Ta’ala dengan kemahabijaksanaan-Nya menjadikan Alquran itu ada yang muhkamat dan ada pula yang mutasyabihat, sehingga terbedakan antara orang-orang yang benar imannya dan orang-orang yang di hati mereka terdapat penyimpangan (zaigh). Karena orang-orang yang beriman dengan benar itu mengetahui bahwa Alquran semuanya dari sisi Allah, dan sesuatu yang berasal dari sisi Allah adalah sebuah kebenaran dan mustahil terdapat di dalamnya kebatilan atau pertentangan, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

“Yang tidak datang kebatilan kepadanya (Al Quran), baik dari depan (terkait dengan kabar perkara yang akan datang) maupun dari belakangnya (terkait dengan kabar perkara lampau), yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji” (QS. Fushshilat: 42).

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau sekiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa`: 82).

Dan orang-orang yang beriman dengan benar itu akan mengembalikan pemahaman ayat-ayat yang mutasyabihat kepada  ayat-ayat yang muhkamat, karena Allah Ta’ala menjadikan ayat-ayat yang muhkamat sebagai rujukan untuk memahami ayat-ayat yang mutasyabihat, sehingga menjadi jelaslah seluruh ayat-ayat Alquran, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ

“Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-induk (rujukan) isi Alquran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat” (QS. Ali Imran: 7).

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mengambil ayat yang mutasyabihat untuk ‘memelintir’ makna yang benar, mengikuti hawa nafsu, membuat manusia ragu terhadap kabar Alquran dan mengingkari hukum-hukumnya. Hal ini sebagaimana  firman Allah Ta’ala,

 فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ

“Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan (menyimpang),maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta`wilnya” (QS. Ali Imran: 7).
Oleh karena itu banyak didapatkan orang-orang yang menyimpang dalam akidah dan amal berdalil dengan ayat-ayat yang mutsyabihat untuk melegalkan penyimpangannya.

Referensi: Diolah dari kitab Ushulun fit Tafsir, Syaikh Al-Utsaimin.

Anda sedang membaca: ” Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih”, baca lebih lanjut dari artikel berseri ini:

  1. Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (1)
  2. Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (2)
  3. Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (3)
  4. Alquran Al-Karim, Muhkam dan Mutasyabih (4)
***

Penulis:
Sumber muslim.or.id

Tidak ada komentar