Antara pipa pom bensin dengan tali pusar




BBM naik? harga bensin melambung?, mau pergi kemana-mana mikir-mikir?

Jangan panik!, jika Anda kesulitan mendapatkan bensin dari pipa pom bensin, karena harga melejit, bukankah Anda sudah pernah mendapatkan “bensin rezeki” melalui tali pusar ketika Anda berada dalam kandungan, padahal Anda ketika itu janin yang tidak berdaya kan?

Dan nyatanya sampai sekarang Anda masih bisa hidup lengkap dengan jatah rezeki Anda masing-masing.

Ya! Anda akan terus mendapatkan jatah rezeki Anda dari Allah, selama umur Anda masih ada!

 

مَا دَامَ الْأَجَلُ بَاقِياً كَانَ الرزقُ آتِيَاً


“Selama umur masih ada ,maka rezekipun akan tetap datang!”

Lebih jelasnya, mari kita simak Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur :

Prinsip hidup seorang Mukmin

فرِّغ خاطرك للهم بِمَا أُمرت بِهِ، وَلَا تشغله بِمَا ضمن لَك،

Kosentrasikan hatimu (wahai orang yang beriman) untuk memperhatikan perintah Allah yang diperintahkan kepadamu, dan janganlah menyibukkan diri dengan perkara yang sudah dijamin untuk Anda!,

 فَإِن الرزق وَالْأَجَل قرينان مضمونان، فَمَا دَامَ الْأَجَل بَاقِيا كَانَ الرزق آتِيَا،

karena rezeki dan ajal adalah dua teman dekat yang seiring, keduanya telah dijamin (untuk Anda), selama umur masih ada, maka rezekipun akan tetap datang!,

وَإِذا سد عَلَيْك بِحِكْمَتِهِ طَرِيقا من طرقه، فتح لَك برحمته طَرِيقا أَنْفَع لَك مِنْهُ،

Jika Allah, dengan hikmah-Nya,menutup suatu jalan (rezeki) dari Anda,niscaya Dia, dengan rahmat-Nya, membukakan bagi Anda jalan lain yang lebih bermanfa'at darinya (selama Anda beriman-pent),

Janinpun dapat rezeki kok! Bukankah Anda lebih mampu daripada janin?Ya nggak?

 فتأمّل حَال الْجَنِين يَأْتِيهِ غذاؤه وَهُوَ الدَّم من طَرِيق وَاحِدَة، وَهُوَ السُّرَّة،

Perhatikanlah keadaan janin (dalam perut sang ibu), (ternyata) …
rezekinyalah yang justru menghampirinya, yaitu darah (penghantar sari makanan), lewat satu jalan saja,bernama : tali pusar!,

Selanjutnya... 1 jadi 2 ,lalu 2 jadi 4 ,akhirnya 4 jadi 8 !

 فَلَمَّا خرج من بطن الْأُم، وانقطعت تِلْكَ الطَّرِيق، فتح لَهُ طَرِيقين اثْنَيْنِ، وأجرى لَهُ فيهمَا رزقا أطيب وألذ من الأول: لَبَنًا خَالِصا سائغا،

Ketika telah keluar dari perut ibunya dan terputus jalan (rezekinya melalui tali pusar), (toh kenyataannya) Allah bukakan baginya dua jalan lain!
Allah alirkan melalui kedua jalan tersebut rezeki yang lebih lezat dan lebih baik dari rezeki yang pertama untuknya, yaitu : … ASI (Air Susu Ibu) murni yang mudah didapatkannya,

فَإِذا تمت مُدَّة الرَّضَاع، وانقطعت الطريقان بالفطام، فتح طرقاً أَرْبَعَة أكمل مِنْهَا، طعامان وشرابان، فالطعامان من الْحَيَوَان والنبات، والشرابان من الْمِيَاه والألبان وَمَا يُضَاف إِلَيْهِمَا من الْمَنَافِع والملاذ.

Kemudian jika masa menyusui sudah sempurna dan terputus dua jalan ASI tersebut dengan penyapihan..., Allah bukakan 4 jalan rezeki yang lebih sempurna darinya!,yaitu :...2 jenis makanan dan 2 jenis minuman,(maksud) 2 jenis makanan adalah daging hewani dan buah/sayur nabati. Sedangkan  2 jenis minuman adalah air dan susu, dengan segala manfa'at serta kelezatan yang mengikuti keduanya,

 فَإِذا مَاتَ انْقَطَعت عَنهُ هَذِه الطّرق الْأَرْبَعَة، لكنه سُبْحَانَهُ فتح لَهُ إِن كَانَ سعيدا طرقا ثَمَانِيَة، وَهِي أَبْوَاب الْجنَّة الثَّمَانِية يدْخل من أَيهَا شَاءَ،

(Akhirnya),jika ia meninggal dunia,terputuslah 4 jalan rezeki tersebut!,akan tetapi...
jika ia seorang Mukmin yang berbahagia (karena ketakwaannya), maka Allah Subhanahu akan membukakan untuknya 8 jalan rezeki, berupa 8 pintu Surga, dipersilahkan ia masuk dari pintu yang ia sukai!.

فَهَكَذَا الرب سُبْحَانَهُ لَا يمْنَع عَبده الْمُؤمن شَيْئا من الدُّنْيَا إِلَّا ويؤتيه أفضل مِنْهُ وأنفع لَهُ، وَلَيْسَ ذَلِك لغير الْمُؤمن

Demikianlah Ar-Rabb Subhanahu, tidaklah mencegah hamba-Nya yang beriman sesuatu dari dunia, melainkan membukakan untuknya rezeki yang lebih utama dan lebih bermanfa'at, dan hal itu tidaklah didapatkan oleh orang yang selain Mukmin!

Ya Razzaaqu, urzuqnaa rizqon halaalan thoyyiban mubaarakan fiih warzuqnaal Jannata...


Penulis : Ustadz Sa'id Abu Ukasyah

(Diambil: dari kitab Fawaidul Fawaid ,Imam Ibnul Qoyyim,hal.82,tartib dan ta'liq : Syaikh 'Ali Hasan Al-Halabi Al-Atsari)

Tidak ada komentar