Amal-amal shaleh yang pahalanya “ menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga”



Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du :

Pada artikel : “Apakah yang dimaksud dengan menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga ?” sudah dijelaskan tentang makna menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga”.

Tentulah seorang muslim yang memiliki keimanan yang baik sangat berharap dirinya bisa menemani Nabinya shallallahu 'alaihi wa sallam , sosok figur yang paling dicintainya melebihi kecintaannya terhadap dirinya sendiri.

Namun, yang perlu diingat bahwa setiap tujuan itu pasti ada cara, jalan dan sebab-sebab untuk mendapatkannya.

Karena yang dimaksud dengan “menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga” adalah bersama dengan beliau, dekat dengannya, melihatnya atau bertemu dengannya dan tidak berpisah dengannya di Surga, maka seluruh amal sholeh yang dijanjikan pahala berupa hal-hal di atas, dikategorikan sebagai penyebab didapatkannya ganjaran “menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga”.

Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid hafizhahullah ketika menjelaskan bahwa tingkatan besarnya balasan “menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga” itu sesuai dengan tingkatan kualitas atau kuantitas dari amalan yang menjadi penyebab didapatkannya ganjaran tersebut, beliaupun menyebutkan contoh-contoh amalan tersebut :

"وهكذا جميع الأعمال التي جزاؤها مرافقة النبي صلى الله عليه وسلم ، مثل كفالة اليتيم ، وعول البنات والقيام عليهن ، وحسن الخلق....."

Dan demikianlah seluruh amal yang balasannya adalah menemani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti memelihara anak yatim, mendidik anak wanita dan memeliharanya dengan baik dan akhlak yang baik...”.

Ketika menjelaskan surah An-Nisaa`:69 ,beliau juga berkata :

فرتب مرافقة الأنبياء والشهداء على طاعة الله ورسوله

Maka Allah memberikan ganjaran berupa menemani para Nabi dan orang-orang yang mati syahid itu didasarkan (dikarenakan) keta'atan kepada Allah dan Rasul-Nya.

(Islamqa.info/ar/182700).



Beberapa amal shaleh berikut ini merupakan sebab seseorang mendapatkan kesempatan emas menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga.

1. Mengurus dan memelihara anak yatim

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً

Aku dan orang yang memelihara dan mengurus anak yatim (kedudukannya) di Surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Al-Bukhari).

Berkata Ibnu Baththal rahimahullah :

"حقٌّ على كلِّ مؤمن يسمع هذا الحديث أن يرغب في العمل به؛ ليكون في الجنة رفيقًا للنبي - عليه الصلاة والسلام - ولجماعة النبيِّين والمرسَلِين - صلوات الله عليهم أجمعين - ولا منزلة عند الله في الآخرة أفضل من مُرافَقة الأنبياء" "شرح البخاري"؛ لابن بطال، ج: 17 - ص: 260.


Sebuah perkara yang tertuntut bagi orang yang mendengar Hadits ini, untuk bersemangat mengamalkan tuntutan yang ada dalam Hadits ini, agar ia masuk Surga menemani Nabi 'alaihish shalatu wa sallam, para Nabi dan para Rasul (yang lain) shalawatullah 'alaihim ajma'in. Dan tidak ada kedudukan di Akherat yang lebih utama di sisi Allah daripada menemani para Nabi.

(Syarhul Bukhari , Ibnu Baththal : 17/260, dari http://www.alukah.net/sharia/0/22221/#ixzz3SXsOoCQO)


2. Mendidik anak wanita dan memeliharanya dengan baik

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

Barangsiapa yang memelihara dua anak putri hingga baligh, maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari jemari beliau). (HR Muslim 2631).



Syaikh Muhammad Shaleh Al-'Utsaimin hafizhahullah :



والمعنى أنه يكون رفيقاً لرسول الله صلى الله عليه وسلم في الجنة إذا عال الجاريتين ؛ يعني الأنثيين من بنات أو أخوات أو غيرهما ، أي أنه يكون مع النبي صلى الله عليه وسلم في الجنة

Maknanya : ia menjadi teman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga jika memelihara “jaariyatain”, yaitu dua anak putri (yang masih kecil), baik itu dua anak putri kandung , maupun dua saudara putri (yang masih kecil) atau selain keduanya, yaitu ia (mendapat ganjaran) bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga.

(http://www.ibnothaimeen.com/all/books/article_18179.shtml)

Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid hafizhahullah :

وهكذا في المجاورة وقرب المنزلة من النبي صلى الله عليه وسلم في الجنة، من ربى بنتين صغيرتين سواءً كانتا بنات له مباشرات، أو حفيدات، أو أخوات، من ربى بنتين صغيرتين وقام بمصالحهن من الكسوة، والنفقة، والتربية، والإحسان، والتأديب، دخل الجنة مصاحباً لي، وكان قريباً مني

Dan demikianlah dalam hal bertetangga dan kedudukan yang dekat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga, barangsiapa yang memelihara dua anak putri yang masih kecil, sama saja dua anak putri yang masih kecil tersebut anak kandungnya atau cucu putri atau saudara kandung putri (yang masih kecil), barangsiapa yang memelihara dua anak putri yang masih kecil, dan mengurus sesuatu yang bermanfa'at bagi dua anak putri tersebut, berupa memberi pakaian, nafkah, mendidik, berbuat baik dan mengajarkan adab (yang baik), maka ia akan masuk ke dalam Surga menemaniku dan dekat denganku.

(http://almunajjid.com/6117).



3. Akhlak yang baik.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

( إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا ) رواه الترمذي (2018) وقال : حسن غريب . وصححه الألباني في " صحيح الترمذي ".

Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku di hari Akhir kelak adalah orang yang terbaik akhlaknya”. (HR. Tirmidzi: 2018, dishahihkan oleh Al-Albani).

Hadits ini menunjukkan bahwa tingkatan kedekatan dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sesuai dengan tingkatan akhlak baik seseorang.



4. Ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (An-Nisaa`:69)

Berkata Syaik Abdur Rahman As-Sa'di rahimahullah :

 فكل من أطاع الله تعالى كان مع هؤلاء في صحبتهم { وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا } بالاجتماع بهم في جنات النعيم والأُنْس بقربهم في جوار رب العالمين

Maka setiap orang yang ta'at kepada Allah Ta'ala maka ia bersama dengan mereka dalam menemani mereka, Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” bentuknya adalah dengan berkumpul bersama mereka di Surga yang penuh kenikmatan dan merasa tentram dekat dengan mereka di sisi Rabbul 'Alamin.

(Tafsir As-Sa'di, hal.189)

Pada Ayat ini, Allah memberikan ganjaran berupa menemani para Nabi dan orang-orang yang mati syahid itu didasarkan (dikarenakan) keta'atan kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka semakin ta'at seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya, semakin bertambah tingkat kebersamaan dengan para Nabi ,para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan semakin dekat pula dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Surga.



5. Mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam

Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam kitab Shahihnya menyebutkan,

عن أنس رضي الله عنه: ((أن رجلاً سأل النبي صلى الله عليه وسلم عن الساعة فقال: متى الساعة؟ قال:" وماذا أعددت لها "؟ قال: لا شيء إلاَّ أني أحب الله ورسوله صلى الله عليه وسلم، فقال:" أنت مع من أحببت ")). قال أنس: فما فرحنا بشيء فرَحَنا بقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((أنت مع من أحببت))، قال أنس: فأنا أحب النبي صلى الله عليه وسلم وأبا بكر وعمر، وأرجو أن أكون معهم بحبي إياهم وإن لم أعمل بمثل أعمالهم.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hari Kiamat, “Kapan terjadi hari Kiamat?

Beliau bersabda, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “ Tidak ada selain amalan yang wajib, hanya saja saya mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Anas berkata: “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:  ((أنت مع من أحببت)) (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”

Anas pun mengatakan, “(Kalau begitu) aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” (HR. Bukhari no. 3435).

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam Al-Fath menjelaskan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam : ((أنت مع من أحببت))(Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai):

أي ملحق بهم حتى تكون من زمرتهم، وبهذا يندفع إيراد أن منازلهم متفاوتة فكيف تصح المعية؟ فيقالإن المعية تحصل بمجرد الاجتماع في شيء ما ولا تلزم في جميع الأشياء، فإذا اتفق أن الجميع دخلوا الجنة صدقت المعية وإن تفاوتت الدرجات

Maksudnya digolongkan dengan mereka, sehingga engkau menjadi bagian dari golongan mereka.

Dengan inilah terjawablah pertanyaan: “Kedudukan mereka kan berbeda-beda,bagaimana bisa dikatakan adanya kebersamaan? Maka jawabannya: Kebersamaan itu didapatkan, cukup dengan sekedar adanya perkumpulan (kebersamaan) dalam suatu perkara saja dan tidak mengharuskan adanya kebersamaan dalam segala hal.

Sehingga jika semua (penduduk Surga) masuk ke dalam Surga, maka sudah bisa dikatakan adanya kebersamaan, walaupun berbeda-beda derajatnya”.

(Diringkas dari :Islamqa.info/ar/182700, Islamqa.info/ar/145721 dan 'Isyruuna Hadiitsan min Shahiihil Bukhari, Syaikh Abdur Razzaaq hafizhahullah).


Sumber : www.muslim.or.id


Tidak ada komentar