6 Keutamaan Tauhidul Asma Wash shifat
Tak kenal maka tak sayang! Tak kenal maka tak cinta!
Tak mengenal Allah, bagaimana bisa cinta kepada-Nya?
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah,
فكلما كان العلم به أتم كانت محبته أكمل
“Semakin seseorang mengenal Allah ,maka kecintaannya terhadap-Nya semakin sempurna”.
Mengenal Allah dengan belajar Tauhidul Asma` wash Shifat
Sebagaimana telah dijelaskan pada tulisan berjudul “Wahai paranormal, apakah Anda telah mengesakan Allah?” tentang definisi tauhidul asma` wash shifat, maka berikut penjelasan singkat mengenai keutamaan tauhidul asma` wash shifat, yaitu:- Sebagai tujuan penciptaan makhluk. Tujuan penciptaan makhluk ada dua, yaitu:
- Ma’rifatullah, agar kita mengenal siapa Rabb kita melalui nama dan sifat-Nya. Allah ta’ala berfirman :
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا}”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”. (QS.Ath-Thalaaq: 12).
- ‘Ibadatullah, agar kita bisa beribadah hanya kepada-Nya saja dengan benar.Allah ta’ala berfirman,
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.(QS.Adz-Dzaariyaat : 56).
- Ma’rifatullah, agar kita mengenal siapa Rabb kita melalui nama dan sifat-Nya. Allah ta’ala berfirman :
- Rukun Iman yang pertama dan pokok dari seluruh rukun-rukun Iman yang lain. Allah ta’ala berfirman :
{لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ }”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, Kitab-Kitab, dan Nabi-Nabi”. (QS.Al-Baqarah : 177).
- Paling agung, paling utama, dan paling banyak disebut dalam Al-Qur`an. Buktinya hampir setiap ayat Al-Qur`an ditutup dengan penyebutan nama atau sifat Allah.Sebagaimana dinyatakan oleh Penulis Sittu Duror, hal. 34.
- Sebagai asas perbaikan hati dan badan karena kedudukannya membangun pengetahuan tentang Allah dan tauhid
dalam Islam seperti kedudukan memperbaiki hati di dalam jasad
dikarenakan ma’rifatullah dan tauhid itu letaknya dalam hati, dan
memperbaiki serta menyempurnakan keimanan dalam hati. Allah ta’ala berfirman :
{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ}(24)Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
{تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ}(25)pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS.Ibrahim : 24-25).
- Sebagai pokok dari seluruh ilmu yang bermanfaat karena seluruh ilmu itu dasarnya adalah ma’rifatullah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah.
- Sebagai penarik dan pengokoh Arkanu’Ibadah Al-Qolbiyyah (rukun-rukun ibadah hati); mahabbah (cinta); khauf (takut); dan raja` (harapan).
[Diolah dari kitab Fiqhul Asma`il Husna, Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq Al-Badr hafidzhahullah dan kitab Sittu Duror, Syaikh Ramadhani hafidzhahullah]
* Dipublikasi ulang dari Muslim.or.id"
Post a Comment