📚 Khuthbah Jum'at : Makna La ilaha illallah dan Allah
Khuthbah Pertama
إِنَّ
الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله
فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله
إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما
مزيدا ، أما بعد :
أيها المؤمنون عباد الله :
اتقوا الله تعالى ، فقد قال الله
تبارك وتعالى: {يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ}
Saya selaku khathib menasehati diri saya sendiri
khususnya dan anda semuanya untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala, karena
Allah Ta’ala telah berfirman :
{يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ}
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
anda kepada Allah dengan sebenar-benarnya, dan janganlah sekali-kali anda mati
kecuali dalam keadaaan beragama Islam.
Para jama’ah shalat Jum’at rahimani wa
rahimakumullah…
Suatu saat malaikat yang paling mulia dari
seluruh malaikat, yaitu Jibril ‘alaihis salam duduk ngaji didepan guru
besar kita, utusan Allah yang paling mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Malaikat Jibril ‘alaihis salam bertanya tentang beberapa
hal, diantaranya beliau bertanya:
يا محمد، أخبرني عن
الإسلام، فقال رسول الله ﷺ: الإسلام: أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن
محمدا رسول الله، وتقيم الصلاة، وتؤتي الزكاة، وتصوم رمضان، وتحج البيت إن استطعت
إليه سبيلا.
Wahai Rasulullah Muhammad, jelaskan
kepadaku tentang Islam, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa
tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah
utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, serta menunaikan
haji jika mampu melakukannya” [HR. Muslim]
Inilah yang kemudian disebut para
ulama dengan sebutan : Rukun Islam.
Terkait dengan Rukun Islam pertama,
Syahadatain, khususnya Syahadat pertama, Allah perintahkan kita untuk
mempelajarinya, Allah Ta’ala berfirman dalam surat Muhammad : 19:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ
لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Maka
ketahuilah (pelajarilah) bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang yang beriman, pria maupun Wanita.”
Di
ayat ini kita diperintahkan untuk mengetahui tentang kalimat Tauhid لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ, dan tidak bisa kita mengetahuinya
kecuali dengan mempelajarinya.
Penjelasan
makna لَا إِلَٰهَ
إِلَّا اللَّهُ yang ada dalam Rukun
Islam pertama
Makna لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ adalah
Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.
Ini disebut
kalimat Tauhid, karena mengandung dua rukunnya: peniadaan dan penetapan.
Peniadaan
saja bukan Tauhid, dan penetapan saja juga bukan Tauhid, Tauhid itu harus
gabungan keduanya.
Peniadaan
seluruh tuhan, itu ateis, sedangkan penetapan tuhan itu Allah tanpa meniadakan
tuhan-tuhan selain-Nya itu berarti tidak mengingkari kesyirikan.
Penjelasan dua rukun kalimat Tauhid
Kalimat Tauhid “La ilaha illallah” ini mengandung dua rukun, yaitu :
-Rukun peniadaan (nafi), ada pada kalimat “La ilaha”
-Rukun penetapan (itsbat), ada pada kalimat “illallah”.
Makna rukun peniadaan (nafi) pada “La ilaha illallah” adalah meniadakan seluruh sesembahan selain Allah dan meniadakan peribadatan
kepada selain Allah.
Makna rukun penetapan (itsbat) pada “La ilaha illallah” adalah menetapkan satu-satunnya sesembahan yang haq adalah Allah dan
menetapkan peribadatan hanya ditujukan kepada Allah semata.
Dengan demikian, seorang muslim yang mengucapkan
setiap hari kalimat Tauhid di shalat-shalat mereka, hakekatnya bersaksi bahwa
tidak boleh menyembah tuhan selain Allah dan wajib mempersembahkan ibadah lahir
maupun batin kepada Allah semata.
Inilah Tauhid yang merupakan dasar agama Islam.
Seorang muslim itu beraqidah Tauhid, tidak mau
mempersembahkan ibadah hati, seperti cinta, takut, harap, tawakal hati dan
lainnya kepada selain Allah.
Demiakian pula, keyakinan seorang muslim itu tak mau mempersembahkan
ibadah zhahir, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya kepada selain
Allah,
Seorang muslim wajib mempersembahkan semua bentuk
ibadah kepada Allah semata, itulah hakekat syahadat pertama “Asyhadu an la
ilaha illallah”. Wallahu a’lam.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita istiqomah di
atas Tauhid sampai akhir hayat. Amiin.
Khuthbah Kedua
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق
ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك
له ، إقرارا به وتوحيدا ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، صلى الله عليه وعلى آله
وأصحابه وسلم تسليما مزيدا ، أما بعد :
أيها المؤمنون عباد الله : اتقوا الله تعالى ؛ فإن تقوى الله جل وعلا خير الزاد ، قال الله تبارك وتعالى: {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ}[البقرة:197]
Dalam
kalimat Tauhid لَا إِلَٰهَ
إِلَّا اللَّهُ terdapat nama Allah yang teragung , yaitu Allah. Nama Allah itu
banyak, namun yang teragung adalah “Allah”, berdasarkan Hadits shahih riwayat
Imam Ahmad dan yang lainnya.
Makna nama “Allah”
Mari kita simak
penjelasan santri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna
nama “Allah”.
Berkata santri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sekaligus ulama Tafsir dari
kalangan sahabat, Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu saat menjelaskan makna
nama “الله” :
الله ذو الألوهية والعبودية على خلقه أجمعين
Allah adalah Yang memiliki hak untuk
diibadahi atas seluruh makhluq-Nya.
“الله” adalah nama Allah yang khusus bagi-Nya dan
mengandung sifat Al-Uluhiyyah (berhak diibadahi), tidak boleh makhluk
bernama dengan nama tersebut dan tidak boleh pula makhluk bersifat dengan sifat
yang terkandung didalamnya.
Dengan
demikian penjelasan nama Allah sangatlah cocok dengan kalimat Tauhid yang
berisikan peniadaan dan penetapan.
Inilah
Tauhid, dasar dan inti dari agama Islam. Diantara kedudukan tinggi Tauhid dalam
bangunan ajaran Islam adalah :
Tauhid inilah tujuan hidup kita
Allah Ta'ala
berfirman,
{وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}
”Dan
tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mentauhidkan-Ku
dalam peribadatan”.[QS.Adz-Dzaariyaat : 56].
Tauhid juga tujuan pengutusan para Rasul 'alaihish
shalatu was salam.
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): “Beribadalah kepada Allah
(saja) dan jauhilah sesembahan selain-Nya. (QS. An – Nahl: 36).
Mari kita tutup dengan doa :
الحمد لله رب العالمين ، اللهم صل و سلم على رسول الله،
{رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا
وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ}
{رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ}
{رَبَّنَا هَب لنا مِن أزواجنا وذُرياتنا
قُرَّةَ أعيُنٍ واجعلنا للمُتقينَ إمَامًا}
{رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ}
ربِّ
أعنِّي ولا تعن عليَّ ، وانصرني ولا تنصر عليَّ ، وامكر لي
ولا تمكر عليَّ ، واهدني ويسِّر هدايَ إليَّ
"يا مقلب القلوب ثبت
قلبي على دينك".
اللهم مصرف القلوب صرف قلوبنا على طاعتك".
"اللهم إننا نسألك الهدى، والتقى،
والعفاف، والغنى".
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ
النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
اللهُمَّ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ
يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِي إِلَى حُبِّكَ
اللهم أعِزَّ الإسلام
والمسلمين ، وأذِلَّ الشرك والمشركين ، ودمِّر اعداء الدين .
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا
سُبُلَ السَّلَامِ
اللهم آمِنَّا في أَوطَاننا
و في قريتنا هذه و في عائلتنا، وأصلح وُلاةَ أمورن
وصلى الله
وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد و آخر دعوانا أن
الحمد لله ربّ العالمين
Post a Comment