Kemana Masa Mudaku Melangkah? (5)

Kemana Masa Mudaku Melangkah? (5)


Generasi Sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah generasi yang paling mulia dari seluruh umat sebelumnya, umat para Rasul dan Nabi ‘alaihimush shalatu was salam. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” (QS. Ali ‘Imraan: 110).
Juga sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِى، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Sebaik-baik manusia adalah di zamanku (sahabat), kemudian generasi setelahnya (tabi’in), kemudian generasi setelahnya (tabi’ut tabi’in)” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 6635).
Para pemuda dari kalangan sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah suri teladan dan idola Anda di tengah umat ini, wahai pemuda. Mereka adalah generasi terbaik dalam ilmu dan amal.

Para pemuda generasi awal umat Islam yang mendapat kabar gembira masuk Surga

Sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk Surga adalah sosok para pemuda yang menemani perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam membawa ajaran agama Islam. Dalil status mereka sebagai Al-Mubasysyaruuna bil Jannah (orang-orang yang mendapat kabar gembira masuk Surga) adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang agung berikut ini:
Dari Abdur Rahman bin ‘Auf bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة، وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة، والزبير في الجنة، وعبد الرحمن بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقّاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة، وأبو عبيدة بن الجرّاح في الجنة
Abu Bakar masuk Surga, Umar masuk Surga, Utsman masuk Surga, Ali masuk Surga, Thalhah masuk Surga, Az-Zubair masuk Surga, Abdur Rahman masuk Surga, Sa’ad bin Abi Waqqosh masuk Surga, Sa’id bin Zaid masuk Surga, dan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah masuk Surga”(HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Sepuluh orang Al-Mubasysyaruuna bil Jannah tersebut memulai perjuangannya dalam Islam dengan masuk Islam, menemani dan membantu perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam saat mereka masih muda.
Ketika itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berusia sekitar 37 tahun.
Adapun Umar bin Khoththaab radhiyallahu ‘anhu usia sekitar 27 atau 33 tahun, Utsman bin ‘Affan  radhiyallahu ‘anhu sekitar 34 tahun, Ali bin Abi Thalib  radhiyallahu ‘anhu sekitar 10 atau 15 tahun, Thalhah bin Ubaidillah sekitar 13 tahun, Az-Zubair bin Awam sekitar 15 tahun, Abdur Rahman bin ‘Auf sekitar 30 tahunan, Sa’ad bin Abi Waqash sekitar 17 tahun, Sa’id bin Zaid sekitar 10 atau 14 tahun, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah sekitar 27 tahun.

Perawi Hadits terbanyak adalah para pemuda di kalangan sahabat radhiyallahu ‘anhum

Tahukah Anda bahwa enam orang yang terbanyak meriwayatkan hadits dan yang menyampaikan sebagian besar ajaran agama Islam kepada kita adalah para pemuda? Para pemuda yang bergelar Al-Muktsirina min riwayatil Hadits itu, ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam wafat, mayoritas mereka berumur 20 tahunan. Berikut usia  para pahlawan Islam tersebut, saat wafatnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
  1. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu usia 27 tahun, meriwayatkan 5374 hadits.
  2. Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma usia 21 tahun, meriwayatkan 2630 hadits.
  3. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu usia 20 tahun, meriwayatkan 2286 hadits.
  4. Aisyah bintu Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma usia 18 tahun, meriwayatkan 2210 hadits.
  5. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma usia belum mencapai 15 tahun, meriwayatkan 1660 hadits.
  6. Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu usia  20 tahun, meriwayatkan 1170 hadits1.

Pemuda Islam  berkiprah dalam berbagai bidang di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam

Kiprah mereka, para pemuda Islam, di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,tidaklah terbatas pada bidang-bidang keilmuan saja, seperti contoh yang telah disebutkan di atas dan contoh lainnya, seperti sang pemuda, penulis wahyu Allah Al-Qur’an Al-Karim, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhuma. Di samping itu, generasi muda di masa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga dipercaya mengemban tugas-tugas besar umat dalam bidang amal. Sebagian mereka dipercaya sebagai komandan pasukan perang Islam, seperti Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu ‘anhu pernah menjadi komandan perang pada umur sekitar 20 tahun lebih.
Demikian pula Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memegang bendera perang menjadi pemimpin pasukan saat beliau masih berusia sekitar 23 tahun. Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu dipercaya menjadi komandan pasukan, yang beranggotakan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, padahal Usamah ketika itu belum genap 20 tahun2.
***
_______
  1. Asy-Syabab fis Sunnah An-Nabawiyyah, DR. Nafidz Husain dan Walid Al-Gharbawi, hal. 16 dan Mushtholahul Hadits Syaikh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin, hal. 41 ↩
  2. Asy-Syabab fis Sunnah An-Nabawiyyah, DR. Nafidz Husain dan Walid Al-Gharbawi, hal. 17-20 ↩
[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar