Dalil & Pendalilan Tsalatsatul Ushul (11) : Dalil-Dalil Khusus Batilnya Ibadah Kepada Selain Allah

Tsalatsatul Ushul (11) : Dalil-Dalil Khusus Batilnya Ibadah Kepada Selain Allah



2. Dalil-dalil khusus

Dalil khusus adalah dalil-dalil yang secara khusus menunjukkan bahwa ibadah tertentu tidak boleh dipersembahkan kepada selain Allah dan hanya boleh dipersembahkan kepada Allah saja. Jadi, dalil khusus ini hanyalah menjelaskan secara khusus tentang pengesaan Allah dalam ibadah tertentu saja dan bukan mencakup semua ibadah secara umum.
Misalnya beberapa firman Allah berikut ini.
Dalil do’a, firman Allah Ta’ala,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhan kalian berfirman : Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagi kalian. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku (pastilah) akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina” (QS. Ghaafir: 60).
Dalil khauf (takut), firman Allah Ta’ala,
فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Ali ‘Imran: 175).
Dalil raja’ (harapan), firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan (Allah) dengan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Kahfi: 110).
Dalil tawakkal (berserah diri), firman Allah Ta’ala,
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan bertawakallah kalian hanya kepada Allah , jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Al-Maa`idah: 23).
Dalil khusyu’ (tunduk), firman Allah Ta’ala,
وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
Sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami” (QS. Al-Anbiyaa: 90).
Dalil khasyyah (takut), firman Allah Ta’ala,
فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي
Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku” (QS. Al-Baqarah: 150).
Dalil inabah (kembali kepada Allah), firman Allah Ta’ala,
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan kembalilah kalian kepada Tuhan kalian serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepada kalian, kemudian kalian tidak ditolong” (QS. Az-Zumar: 54).
Dalil isti’anah (memohon pertolongan), firman Allah Ta’ala,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan” (QS. Al-Faatihah).
Dan dalil-dalil yang lainnya.

Faedah keanekaragaman pendalilan

Dengan keanekaragaman pendalilan yang menunjukkan kewajiban beribadah kepada Allah (Tauhid) dan kebatilan beribadah kepada selain Allah (syirik), membuahkan faedah-faedah diantaranya:
  1. Dengan adanya keanekaragaman pendalilan tersebut, maka keyakinan dan kecintaan kaum muslimin -para ahli tauhid- terhadap tauhid akan bertambah.
  2. Dengan berbagai macam sisi pendalilan, akan semakin kuat dalam menghancurkan dan membongkar syubhat-syubhat yang di lontarkan oleh musyrikin.
***
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar