Pernak-pernik Istikharah (Bag. 1)

Pernak-pernik Istikharah (Bag. 1)


:بسم الله و الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله، أما بعد
A. MUQODDIMAH
Seseorang, jika menghendaki suatu perkara dan bingung bagaimana nanti akibatnya, maka disunnahkan ia beristikharah kepada Allah, yaitu: memohon kepada Allah pilihan terbaik dari dua pilihan berupa: melakukan, atau meninggalkannya, dengan cara sholat sunnah Istikharah dua raka’at lalu berdoa dengan doa Istikharah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir Bin Abdillah As-Salami radhiyallahu ‘anhu [HR. Al-Bukhari , dan selainnya].

1. Hadits tentang Istikharah
Sebuah hadits tentang Istikharah yang meliputi shalat Istikharah, dan doa Istikharah, diriwayatkan oleh Jabir Bin Abdillah As-Salami radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami istikharah untuk memutuskan segala sesuatu, (sebagaimana mengajari kami) surat dalam Alquran, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):

Apabila salah seorang diantara kalian hendak melakukan sesuatu (yang samar/membingungkan), maka lakukanlah shalat (sunnah) dua roka’at, kemudian bacalah:

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk memutuskan dan mengatasi permasalahanku) dengan Kemahakuasaan-Mu. Aku memohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahui dan hanya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila (menurut pengetahuan-Mu) Engkau mengetahui bahwa urusan ini (hendaknya disebutkan urusannya) lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap diriku -atau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: …..duniaku dan akhiratku-, maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah untukku. Akan tetapi apabila (menurut pengetahuan-Mu) Engkau mengetahui urusan ini berdampak buruk bagiku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akibatnya kepada diriku, -atau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:….duniaku atau akhiratku-, maka jauhkan urusan tersebut dariku, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untukku dimana saja kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridho dengan takdir tersebut.
[HR. Al-Bukhari no.1162,6382 dan 7390, Abu Dawud no.1538, At-Tirmidzi no.480, An-Nasa`i VI/80, dan Ibnu Majah no.1383]

2. Hukum Istikharah
Ulama berijma’ (bersepakat) bahwa istikharah itu sunnah, dalil disyari’atkannya adalah hadits Jabir bin Abdillah As-Sulami radhiyallahu ‘anhu [HR. Al-Bukhari, dan lainnya] yang disebutkan di atas.

3. Hikmah disyari’atkannya
Hikmah disyari’atkan Istikharah adalah merealisasikan peribadahan kepada Allah, memuji dan mengagungkan-Nya, menampakkan rasa butuh kepada-Nya, pasrah dengan menerima keputusan Allah dan pengaturan-Nya, ketergantungan hati kepada-Nya, meyakini Kemahakuasaan-Nya, serta Kemahabijaksanaan-Nya dalam upaya mendapatkan pilihan paling tepat yang mengandung kebaikan dunia dan akherat.

Sedangkan terrmasuk sebab yang paling besar untuk meraih hal itu adalah dengan shalat dan doa, karena didalam keduanya terdapat pengagungan dan pujian terhadap Allah, menampakkan rasa butuh kepada-Nya, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

4. Keutamaan Istikharah
Istikharah mengandung keutamaan yang besar, diantaranya:
– Istikharah adalah ibadah yang sangat penting, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semangat mengajarkannya kepada para sahabatnya
Diantara keutamaan Istikharah yang terbesar adalah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu demikian semangatnya mengajarkan Istikharah kepada para sahabatnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami istikharah untuk memutuskan segala sesuatu, (sebagaimana mengajari kami) surat dalam Alquran.

Hal ini menunjukkan bahwa Istikharah adalah ibadah yang sangat penting sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu semangat mengajarkannya kepada para sahabatnya, sebagaimana mengajari mereka surat dalam Alquran.

– Terkumpul dalam Istikharah berbagai macam ibadah
Istikharah mengumpulkan berbagai macam peribadahan kepada Allah Ta’ala, seperti lisan berdoa, kedua tangan diangkat, hati berharap, berniat dengan ikhlas, merendahkan diri kepada Allah, merasa butuh kepada-Nya, meyakini Kemahakuasaan-Nya, dan bertawakakkal kepada-Nya, serta anggota tubuh melakukan gerakan sholat sesuai dengan Sunnah diiringi dengan kekhusyu’an hati. Jadi, Istikharah merupakan ibadah zhahir dan batin.

(Bersambung, in sya Allah)

***

Penulis : Ust. Sa’id Abu Ukkasyah

Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar