🕋 MENGENAL TAUHID & SYIRIK LEBIH DEKAT!

MENGENAL TAUHID & SYIRIK LEBIH DEKAT! 

Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du :

I. Apakah Tauhid itu ?

Tauhid adalah

إفراد الله سبحانه بما يَخْتَصُ به من الربوبية، والألوهية و الأسماء و الصفات

Mengesakan Allah Subhanahu dalam kekhususan-Nya, yaitu perbuatan (Rububiyyah) Allah, hak Allah untuk diibadahi (Uluhiyyah), dan nama & sifat Allah (Al-Asma` was Shifat)”.

Maksudnya : meyakini hal itu dan melaksanakan tuntutannya dalam ucapan maupun perbuatan.

Jadi, “Mengesakan Allah” cakupannya : dengan hati & anggota tubuh zhahir, dengan keyakinan, ucapan maupun perbuatan.

CAKUPAN TAUHID

1. Tauhid Rububiyyah

إفراد الله بأفعاله

Mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya”.

Maksudnya adalah meyakini & melaksanakan tuntutannya bahwa hanya Allah-lah yang bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kekhususan-Nya, seperti menciptakan makhluk, mengaturnya, memberi rezeki, memberi manfa’at, menimpakan musibah/keburukan, menghidupkan, mematikan, dan lainnya yang merupakan kekhususan Allah.

Dalil : Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Segala pujian (kesempurnaan) hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

2. Tauhid Uluhiyyah

إفراد الله بالعبادة

Mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya”.

Maksudnya adalah meyakini & melaksanakan tuntutannya bahwa hanya Allahlah yang berhak diibadahi, tidak boleh mempersembahkan peribadatan kepada selain-Nya dalam bentuk ibadah lahiriyah maupun yang batin, ucapan maupun perbuatan.

Dalil : Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul pada setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah saja, dan jauhilah sesembahan selain Allah”. [An-Nahl : 36]

3. Tauhidul Asma` was Shifat

إفراد الله بأسمائه الحسنى وصفاته العلى

“Mengesakan Allah dalam nama-nama-Nya yang terindah dan sifat-sifat-Nya yang termulia, yaitu dengan menetapkan seluruh nama & sifat Allah dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah dan tuntutannya, serta meniadakan kesamaan Allah dengan makhluk dalam nama & sifat-Nya”

Maksudnya :

Meyakini dan melaksanakan tuntutannya bahwa hanya Allah-lah yang berhak bernama dengan nama-nama-Nya yang terindah dan sifat-sifat-Nya yang termulia (paling sempurna) dan meyakini selain Allah itu tidaklah berhak bernama dan bersifat dengannya.

Dalil : Diantaranya adalah Allah berfirman :

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

Dan hanya milik Allah-lah Al-Asma'ul Husna (nama-nama yang terbaik). [Al-A’raf : 180]


II. Apakah syirik itu?

1. Syirik besar adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam kekhususan-Nya (dalam Rububiyyah,Uluhiyyah dan Al-Asma` dan Shifat.

Definisi di atas berdasarkan firman Allah Ta’ala :

اِذْ نُسَوِّيْكُمْ بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Karena kami mempersamakan kalian (berhala-berhala) dengan Tuhan seluruh makhluk [Asy-Syu’ara’ : 98]

Syirik besar ini mengeluarkan pelakunya dari Islam. Dinamakan “besar”, karena adanya syirik yang dibawahnya, yang tingkat keburukannya tidak sampai sepertinya, yaitu : syirik kecil.

Contoh : berdoa kepada mayyit dan ibadah Isti’adzah (meminta perlindungan) kepada jin, ibadah pengaliran darah binatang (menyembelih) untuk makhluk halus.

2. Syirik kecil adalah segala yang dilarang dalam Syari'at sedangkan dalam Nash disebut dengan nama syirik,dan menjadi sarana menghantarkan kepada kesyirikan besar.

Syirik kecil ini tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam,karena tidak sampai ada unsur menyamakan selain Allah dengan Allah dalam kekhususan-Nya (dalam Rububiyyah,Uluhiyyah dan Al-Asma` & Shifat).

Contoh : memakai jimat dari benda-benda sepele seperti, gelang akar tertentu, tulang, cincin akik yang dibacakan mantra.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

من علق تميمة فقد أشرك

Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat kalung manik-manik), maka ia telah melakukan kesyirikan. [HR. Imam Ahmad, Shahih]

Kedudukan & keutamaan Tauhid

Tauhid memiliki kedudukan yang tinggi dalam bangunan Islam dan keutamaan yang besar bagi pelakunya, diantaranya:

       Tauhid adalah tujuan diciptakannya jin dan manusia,

       Tauhid adalah tujuan pengutusan para Rasul 'alaihish shalatu was salam,

       Tauhid adalah perintah pertama,

       Tauhid adalah hak Allah terbesar,   

       Tauhid adalah kewajiban & perintah terbesar,

       Tauhid adalah hak Allah yang wajib ditunaikan,

       Lawan dari Tauhid adalah dosa terbesar, yaitu syirik,

       Tauhid adalah materi dakwah pertamakali,

       Tauhid adalah dasar & inti ajaran Islam,

       Tauhid adalah keimanan yang terbaik & tertinggi,

       Ahli Tauhid mendapatkan keamanan & petunjuk di dunia & akherat,

       Ahli Tauhid pasti masuk Surga,

       Ahli Tauhid pasti terbebas dari kekekalan di Neraka,

       Timbangan Tauhid mengalahkan timbangan langit dan bumi,

       Ahli Tauhid berpeluang diampuni seluruh dosanya,

       Ahli Tauhid yang sempurna masuk Surga tanpa hisab tanpa adzab,

       Ahli Tauhid bahagia di Dunia dan Akherat,

       Ahli Tauhid diterima amal sholehnya,

       Ahli Tauhid mendapatkan syafa’at di Akherat,

       Ahli Tauhid merdeka dari penghambaan kepada selain Allah.

Kesimpulan

Ahli Tauhid adalah sosok hamba Allah yang mengesakan-Nya Subhanahu dalam kekhususan-Nya dan menghindari menyekutukan-Nya (syirik) dalam kekhususan-Nya, baik dalam keyakinan ucapan maupun perbuatan.


III. Apakah perbedaan syirik besar dan syirik kecil?

Perbedaan syirik besar dan syirik kecil dapat terlihat dari beberapa tinjauan,yaitu:

Diampuni atau tidaknya

Pelaku syirik akbar tidak diampuni oleh Allah, kecuali jika bertaubat. Adapun syirik kecil, Ulama berselisih pendapat jika pelakunya meninggal tidak bertaubat, Jumhur Ulama berpendapat bahwa pelakunya tergantung kehendak Allah, sedangkan sebagian Ulama yang lain berpendapat pelakunya tidak diampuni, dan seandainya harus diadzab, tidak kekal di Neraka.

Menggugurkan amal atau tidaknya

Syirik akbar mengugurkan seluruh amal sholeh pelakunya, sedangkan syirik kecil hanya menggugurkan amal yang menyertainya.

Mengeluarkan dari Islam atau tidaknya

Syirik besar mengeluarkan pelakunya dari Islam, sedangkan syirik kecil tidak.

Kekal di Neraka atau tidaknya

Pelaku syirik akbar jika mati tidak taubat kekal selamanya di Neraka, sedangkan syirik kecil tidak.

 

Status dosanya

Syirik besar termasuk pembatal keislaman (kekafiran), sedangkan syirik kecil -secara jenis dan secara umum- termasuk dosa besar yang terbesar sesudah syirik akbar. Wallahu a'lam

Macam-macam syirik besar

Ditinjau dari sisi kekhususan Allah yang dilanggar, maka syirik besar terbagi menjadi tiga :
1. Syirik besar dalam Rububiyyah (Perbuatan Allah)

- Dalam masalah keyakinan :

Contoh :

Meyakini ada selain Allah yang mampu menciptakan, atau menghidupkan, atau mematikan, atau memiliki sesuatu dengan kepemilikan mutlak, haqiqi dan sempurna, atau mengatur alam semesta.

- Dalam masalah ucapan :

Contoh :

Mengingkari adanya Sang Pencipta dengan ucapan, baik dalam teori evolusi makhluk yang meyakini tak ada pencipta, atau ucapan menyatunya Tuhan dengan makhluk, bahwa makhluk itulah Tuhan.

- Dalam masalah perbuatan :

Contoh :

Memakai jimat gelang dengan keyakinan bahwa gelang tersebut yang menyelamatkan dan menentukan nasib pemakainya dengan sendirinya, diluar kekuasaan Allah.

 

2. Syirik besar dalam Uluhiyyah (ibadah)

- Dalam masalah keyakinan :

Contoh :

Meyakini ada selain Allah yang berhak ditaati dengan ketaatan yang muthlaq sebagaimana ketaatan kepada Allah sehingga mengikuti dalam menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah atau sebaliknya, sebagaimana dalam Asy-Syura : 21.

Atau mencintai selain Allah sebagaimana mencintai Allah, sebagaimana dalam Al-Baqarah :165.

- Dalam masalah ucapan :

Contoh :

Berdoa kepada selain Allah, ibadah istighatsah kepada selain Allah, ibadah isti'adzah kepada jin atau “penunggu” pantai selatan.

- Dalam masalah perbuatan :

Contoh :

Shalat atau sujud menyembah selain Allah, atau ritual menyembelih hewan untuk mengagungkan mayyit/jin, atau mempersembahkan ibadah nadzar untuk selain Allah.

3. Syirik besar dalam Nama & Sifat Allah

- Dalam masalah keyakinan :

Contoh :

Meyakini ada selain Allah yang tahu perkara ghaib haqiqi, atau meyakini ada selain Allah yang meyayangi makhluk sebagaimana kasihsayang Allah, yaitu mampu mengampuni dosa makhluk dan memasukkannya kedalam surga.

- Dalam masalah ucapan :

Contoh :

Memberi nama selain Allah dengan nama khusus Allah disertai makna husna yang terkandung didalamnya, seperti memberi nama patung dengan nama Allah yang husna : Al-Ahad, Ar-Rahman, dan Ash-Shamad.

- Dalam masalah perbuatan :

Contoh :

Mengagungkan diri dan menyombongkannya sebagaimana mengagungkan Allah serta mengajak orang lain untuk tunduk kepadanya secara mthlaq, menggantungkan rasa harap, tawakal, dan takut kepadanya secara totalitas.

Macam-macam syirik kecil

Ditinjau dari dengan apa syirik kecil dilakukan, maka syirik kecil terbagi menjadi tiga :

- Syirik kecil dalam keyakinan

Contoh :

Pemakai jimat gelang yang meyakini bahwa Pencipta sebab adalah hanya Allah semata, namun jimat gelang itu diyakini hanya sebagai sebab yang hakekatnya bukan sebab (sebab palsu), namun karena disangka sebagai sebab sehingga hati pemakainya ada ketergantungan terhadap jimat tersebut,dan dalam dalil divonis syirik, meski tingkatan syiriknya tidak sampai syirik besar.

- Syirik kecil dalam ucapan

Contoh :

Bersumpah dengan nama selain Allah dikatakan syirik kecil karena ada dalam dalil penyebutan nama syirik untuknya & tidak sampai derajat syirik besar, hanya sebagai sarana penghantar kepada syirik besar.

- Syirik kecil dalam perbuatan

Contoh :

Riya` yang sedikit dalam beribadah,dikatakan syirik kecil karena ada dalam dalil penyebutan nama syirik untuknya dan menjadi sarana menghantarkan kepada syiriek besar.

Wallahu a'lam.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Sumber : www.muslim.or.id

Tidak ada komentar