Penjelasan Kasyfus Syubuhat (4) : Mutiara Faedah Kasyfusy Syubuhat

Penjelasan Kasyfus Syubuhat (4) : Mutiara Faedah Kasyfusy Syubuhat


Kitab Kasyfusy Syubuhat, sebagaimana telah disebutkan dalam serial artikel sebelumnya, dikomentari oleh Syaikh Abdur Razzaq Al-‘Afifi rahimahullah. Beliau menjelaskan bahwa, bahwa Kasyfusy Syubuhat adalah sebuah risalah yang tipis, namun termasuk kitab yang sulit di antara kitab-kitab karya Syaikh Muhammad.
Hal ini mendorong penyusun untuk menyandarkan harapan kepada Allah semata, karena Dialah Al-Hadii, Sang Pemberi Petunjuk. Hal ini juga mendorong penyusun untuk memohon pertolongan hanya kepada-Nya saja. Semoga Allah menganugerahkan taufik-Nya kepada kita agar mampu memahami hak-Nya yang paling agung, yaitu tauhid dan sanggup mengamalkannya sampai kita menutup mata. Kami memohon kepada Allah ‘Azza wa Jallaagar menganugerahkan kelurusan dalam menjelaskan kitab Kasyfusy Syubuhat ini dan mengamalkan tuntunan kebenaran yang ada di dalamnya. Kami juga memohon juga kepada Allah agar memudahkan penulisan serial artikel ini sampai selesai.
Semoga Ar-Rahmaanur Rahiim menghitung amal ini sebagai amal salih yang diterima sekaligus sebagai perjuangan ilmiyyah fi sabilillah, meluruskan kesyirikan melalui penjelasan singkat kitab Kasyfu Syubuhat. Tak lupa, kami berdoa agar Allah memberi pahala yang besar kepada penulis kitab ini, Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah, karena sesungguhnya mendoakan orang yang telah berbuat baik kepada kita adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صَنَعَ إِليكُم مَعرُوفًا فَكَافِئُوه، فَإِن لَم تَجِدُوا مَا تُكَافِئُوا بِهِ فَادعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوا أَنَّكُم قَد كَافَأتُمُوهُ
“Barangsiapa yang telah berbuat baik kepada kalian, maka balaslah, apabila kalian tidak mendapatkan sesuatu untuk membalasnya, hendaknya ia mendo’akannya sampai kalian memandang bahwa kalian telah membalasnya” (HR. Abu Dawud (1672), dishahihkan oleh Al-Albani).
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai orang-orang yang mentauhidkan-Nya dengan sempurna, sehingga kita bisa masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Amiin.

Mutiara Faedah Kasyfusy Syubuhat

Mutiara faedah di sini maksudnya adalah pelajaran-pelajaran mendasar dalam kitab Kasyfusy Syubuhat terkait dengan pembahasan inti dalam kitab tersebut. Penjelasan mutiara faedah ini diharapkan bermanfaat bagi kaum muslimin, yaitu menambah pemahaman agama Islam pada mereka, terkhusus dalam mengenal tauhid, syirik, dan pemikiran-pemikiran rancu yang bertebaran di tengah-tengah kaum muslimin.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan mutiara faedah di sini bukanlah penjelasan lengkap seluruh matan dari kitab ini. Akan tetapi, diharapkan nantinya dapat memudahkan penuntut ilmu pemula dalam mempelajari kitab yang tergolong berat ini secara lengkap.  
Insyaallah, penjelasan mutiara faedah kitab Kasyfusy Syubuhat di sini menggunakan metode yang ringkas dan fokus pada materi pokok, yaitu syubhat dan koreksinya. Meskipun demikian, penyusun tetap berusaha menuliskan matan dan terjemah dari kitab tersebut, namun sebatas petikan matan terkait dengan kaedah atau materi pokok sebagaimana disebutkan di atas.
Terkait dalil-dalil yang mendasari tulisan dalam matan Kasyfusy Syubuhat, akan disebutkan teks asli atau terjemahannya saja, disertai keterangan sumber dalil tersebut jika dalil itu termasuk inti pembahasan terkait syubhat dan koreksinya. Namun, jika dalil itu di luar inti pembahasan, akan disebutkan nama surat dan nomor ayatnya, jika itu dari Al-Qur`an dan jika dalil itu dari Al-Hadits, maka akan disebutkan keterangan tentang imam yang mengeluarkan hadits tersebut dan derajat haditsnya saja jika mendesak untuk disebutkan. Baik untuk kelompok dalil pertama maupun kedua, jika dalil tersebut terdapat dalam kitab shahih, seperti Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim dan yang semisal keduanya, maka penilaian hadits tersebut disesuaikan dengan kitab-kitab shahih tersebut, insyaallah.
Judul asli serial artikel ini adalah “Penjelasan singkat kitab Kasyfusy Syubuhat”, namun bisa saja penjelasan singkat ini terkesan panjang karena kitab ini termasuk kitab yang sulit. Selain itu ada kebutuhan untuk menjelaskan syubhat tanpa meninggalkan syubhat baru, sehingga menambah keimanan dan kecintaan seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Dengan begitu, ia mencintai pula ajaran Allah yang paling agung, yaitu Tauhid.
Sebagaimana telah disebutkan dalam serial artikel sebelumnya, bahwa kitab Kasyfusy Syubuhat terdiri dari tiga bagian besar, yaitu:
  1. At-Tamhid (Pembukaan)
  2. Maudhu’ul kitab (Pembahasan inti kitab)
  3. Al-Khatimah (Penutup)
Di bawah ini penyusun akan menjelaskan ketiga bagian besar kitab ini secara ringkas,bitaufiqillah.
1. At-Tamhid (Pembukaan)
Maksud bagian pembukaan dalam kitab Kasyfusy Syubuhat
Adz-Dzahabi rahimahullah dalam kitabnya yang terkenal “Siyar A’laamin Nubalaa`” menjelaskan tentang karakteristik syubhat
أكثر أئمة السلف على هذا التحذير ، يروْن أن القلوب ضعيفة ، والشُّبَه خطَّافة
“Kebanyakan para ulama senior memperingatkan hal ini, mereka memandang bahwa hati itu lemah, sedangkan syubhat itu sifatnya menyambar (dengan cepat,pent.).”
Sang penulis, Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah memahami bahwa syubhat adalah sesuatu yang membahayakan aqidah. Menguasai dasar-dasar ilmiah yang cukup untuk menghadapinya adalah kebutuhan, apalagi karateristik hati seorang hamba itu lemah. Oleh karena itu, di awal kitab ini, sang penulis berusaha untuk membekali kaum muslimin dengan benteng yang kokoh berupa materi dasar yang amat dibutuhkan, sehingga seorang muwahhid (Ahli Tauhid) benar-benar siap membentengi, menghadapi, dan menghancurkan serangan syubhat dari musuh-musuh Allah, yaitu kaum musyrikin dan yang semisal mereka.
Matan Pembukaan
Penulis rahimahullah memulai pembukaannya dengan Basmalah.
بسم الله الرحمن الرحيم
“Dengan menyebut setiap nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Dan mengakhiri bagian pembukaan ini dengan ucapan beliau.
قال بعض المفسرين هذه الآية عامة في كل حجة يأتي بها أهل الباطل إلى يوم القيامة
“Berkata sebagian Ahli Tafsir bahwa ayat ini umum mencakup setiap alasan yang dibawa oleh ahli batil (musyrikin dan yang semisal mereka, pent.) sampai hari Kiamat”.
Penulis membutuhkan total empat belas halaman untuk mempersiapkan pembaca dalam mengikuti pembahasan utamanya, yaitu syubhat dan koreksinya.
Mutiara Faedah pada Pembukaan
Isi dari pembukaan terdiri dari dua belas hal yang sangat vital, terdiri materi-materi pokok. Materi pokok tersebut secara global sudah penyusun sampaikan di artikel-artikel sebelumnya. Materi pokok tersebut disimpulkan dari tulisan matan kitab ini, namun tidak disusun runtut sesuai dengan kalimat-kalimat dalam matan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah mempelajari kitab ini. Meskipun disusun dengan urutan berbeda dengan kalimat-kalimat dalam matan, materi pokok tidak keluar dari cakupan matan kitab ini.
***
(bersambung)
[serialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar