Perbedaan ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah
Ditinjau dari sisi materi kandungannya
1. Mayoritas ayat-ayat Makkiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang lurus
Mayoritas ayat-ayat Makkiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang lurus, khususnya terkait dengan Tauhid Uluhiyyah dan iman terhadap Hari Kebangkitan, karena kebanyakan orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat Makkiyyah mengingkari hal tersebut, seperti pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan yang disebutkan dalam Al-Mu`minun: 82
قَالُوا أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
“Mereka berkata, ‘Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?’”
Oleh karena itu, Allah menetapkan keyakinan tentang hari Kebangkitan secara berulang dalam Al-Qur`an, seperti dalam surat Yasin: 79-81,
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
“Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.’”
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ
“yaitu Tuhan yang menjadikan untuk kalian api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kalian nyalakan (api) dari kayu itu.”
أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ
“Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.”
Mayoritas ayat-ayat Madaniyyah berisikan perincian ibadah dan mu’amalah
Adapun mayoritas ayat-ayat Madaniyyah berisikan perincian ibadah dan mu’amalah, karena orang-orang yang diseru dengan ayat-ayat Madaniyyah telah tertanam tauhid dan aqidah yang lurus di hati mereka, dengan demikian, mereka sangat membutuhkan perincian ibadah dan mu’amalah setelah tertanamnya tauhid dan aqidah yang lurus di hati mereka.
Contohnya adalah surat Al-Maidah ayat keenam tentang wudhu`,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kalian junub maka mandilah, dan jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menggauli wanita, lalu kalian tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah muka kalian dan tangan kalian dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian bersyukur.”
2. Terdapat banyak penyebutan tentang jihad dan hukum-hukumnya, serta tentang orang-orang munafik dan keadaan mereka didalam ayat-ayat Madaniyyah
Dalam ayat-ayat Madaniyyah terdapat banyak penyebutan tentang jihad dan hukum-hukumnya, serta tentang orang-orang munafik dan keadaan mereka, karena ketika itu, masa disyariatkan jihad sehingga muncullah kemunafikan. Dan keadaan yang seperti ini tak dijumpai ketika masa penurunan ayat-ayat Makiyyah.
Contoh ayat Madaniyyah tentang jihad adalah surat At-Taubah: 73,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.”
Faedah mengetahui ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah
Mengetahui ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah merupakan salah satu macam dari ilmu Al-Qur`an yang penting, karena di dalam keduanya terdapat beberapa faedah, di antaranya:
- Nampak kesastraan (balaghah) Al-Qur`an pada puncak kesempurnaannya dengan bukti bahwa dalam Al-Qur`an, setiap kaum diseru dengan metode penyampaian dan gaya bahasa sesuai dengan keadaan mereka, baik ditinjau dari sisi kekuatan, ketegasan, kemudahan, dan kelembutannya.
- Hikmah pensyariatan yang sempurna menjadi nampak jelas, hal itu dibuktikan dengan adanya pensyariatan secara bertahap dimulai dari perkara yang terpenting, dan disesuaikan keadaan orang-orang yang diseru dan kesiapan mereka dalam menerimanya dan melaksanakannya.
- Tarbiyyah kepada para da’i yang mengajak kepada jalan Allah, yaitu supaya mereka mengikuti jalan lurus dalam Al-Qur`an, dalam hal metode maupun materi dakwah. Hendaknya seorang da’i mendahulukan perkara yang terpenting kemudian perkara yang penting berikutnya, dan menggunakan cara tegas pada tempatnya, dan lembut pada tempatnya.
- Membedakan nasikh dengan mansukh, yaitu apabila terdapat dua ayat Makkiyyah dan Madaniyyah, serta terpenuhi syarat-syarat penghapusan hukum, maka ayat Madaniyyah sebagai penghapus hukum yang terkandung dalam ayat Makkiyyah, karena ayat Madaniyyah diturunkan lebih akhir.
Wallahu a’lam
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukkasyah
Post a Comment