Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (3)

Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (3)



Rujukan Ketiga: Ucapan Sahabat radhiyallahu anhum.

Ucapan sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan salah satu rujukan tafsir Al-Qur`an, apalagi orang-orang yang dikenal sebagai ulama tafsir di kalangan mereka. Alasannya, karena Al-Qur`an diturunkan dengan bahasa mereka dan pada masa mereka. Di samping itu juga dikarenakan -setelah para nabi alaihimush shalatu was salam- merekalah orang-orang yang paling terpercaya dalam mencari kebenaran, paling selamat dari hawa nafsu, dan paling suci dari segala penyimpangan yang menghalangi seseorang dari mendapatkan kebenaran. As-Suyuthi rahimahullah menyebutkan beberapa nama sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum yang terkenal keahliannya dalam menafsirkan Al-Qur`an, nama-nama mereka masyhur tercatat di kitab-kitab tafsir, diantaranya adalah empat Al-Khulafa` Ar-Rasyidin, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, ‘Umar bin Al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, hanya saja riwayat tafsir dari ketiga orang yang pertama disebutkan itu tidaklah banyak jumlahnya, karena kesibukan mereka mengurus pemerintahan dan sedikitnya kebutuhan menukilkan tafsir dari mereka bertiga, karena tatkala itu masih banyak para sahabat yang ahli dalam ilmu tafsir selain mereka bertiga.

Di antara yang masyhur dalam ilmu tafsirnya dikalangan para sahabat adalah Abdullah bin Mas’ud (Ibnu Mas’ud), Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas), dan Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhum, yang -bitaufiqillah- melalui didikan ketiganyalah, beberapa mufassirin besar dari kalangan tabi’in bermunculan.

Contoh Penafsiran Para Sahabat

1. Firman Allah Ta’ala

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam safar atau datang dari tempat buang air atau kamu telah “menyentuh” istri(mu), kemudian kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); usaplah mukamu dan tanganmu (dengan debu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun” (QS. An-Nisa`: 43).

Terdapat riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu yang menafsirkan makna menyentuh istri(mu) yang disebutkan Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab Tafsirnya,

قال ابن أبي حاتم عن ابن عباس في قوله { أو لامستم النساء} قال: الجماع

“Berkata Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas terkait dengan tafsir firman-Nya, atau kamu telah menyentuh istri(mu), beliau berkata, ‘(maksudnya adalah) berhubungan badan (jima’).’”

2. Allah Ta’ala berfirman

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)” (Yusuf: 106).
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah disebutkan,

قال ابن عباس: من إيمانهم أنهم إذا قيل لهم: من خلق السماوات ومن خلق الأرض ومن خلق الجبال؟ قالوا: اللّه وهم مشركون به

“Berkata Ibnu Abbas, ‘Termasuk keimanan mereka (yang dimaksud dalam ayat ini), apabila dikatakan kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi, siapakah yang menciptakan bumi, dan siapakah menciptakan gunung?’ Mereka menjawab, ‘Allah,’ namun mereka menyekutukan-Nya (dalam ibadah mereka).’”

[Bersambung]

Anda sedang membaca: “Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an”, baca lebih lanjut dari artikel berseri ini:

  1. Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (1)
  2. Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (2)
  3. Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (3)
  4. Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (4)
  5. Sumber Rujukan dalam Menafsirkan Al-Qur`an (5)
***

Penulis: Ust. 

Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar