Dari
Abu Hurairoh radhiyallahu
'anhu (ia
mengkisahkan)
bahwa
seorang laki-laki menemui lewat di depan Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam dan
beliau sedang berada di sebuah majelis,
lalu
ia mengucapkan:
سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ
kemudian
Nabi
shallallahu
'alaihi wa sallam
bersabda :
عشر
حسنات
“Sepuluh
kebaikan (untuknya)”.
Lalu
lewatlah laki-laki yang lain, kemudian mengucapkan :
سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
kemudian
Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam
bersabda :
عشرون
حسنة
“Dua
puluh kebaikan (untuknya)”.
Selanjutnya,
lewatlah laki-laki lainnya lagi, kemudian mengucapkan :
سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركاتُه
kemudian
Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam
bersabda :
ثلاثون
حسنة
“Tiga
puluh kebaikan (untuknya)”.[HR.
Ibnu Hibban dalam Shahihnya
(493). Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalm Shahihut
Targhib wat Tarhib (2712)].
Manakah
yang lebih utama : (
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ )
atau ( سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ)?
Ulama
berselisih pendapat tentang mana yang
lebih utama antara lafazh salam (السَّلامُ
عَلَيْكُمْ)
atau ( سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ)?
Ataukah keduanya sama dalam keutamaannya?
Berkata
Al-Mawardi di kitab Al-Inshoof
(2/563)
"
إذا
سلم على الحيّ ,
فالصحيح
من المذهب :
أنه
يخيّر بين التعريف والتنكير .
قدّمه
في الفروع .
وقال
:
ذكره
غير واحد "
.
“Jika
seseorang mengucapkan salam kepada orang yang masih hidup, maka
pendapat madzhab yang benar adalah dipersilahkan untuk
memilih antara lafazh salam yang beralif lam dengan yang tidak
beralif lam”.
Adapun
salah satu riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah
menyatakan
bahwa lafazh salam yang beralif lam lebih utama daripada lafazh salam
yang tidak beralif lam.
Diriwayatkan
dari Ibnu 'Uqail pendapat sebaliknya, yaitu: lafazh salam yang lebih
utama daripada lafazh salam yang beralif lam.
An-Nawawi
rahimahullah
menyatakan
:
“Ketahuilah
bahwa yang paling baik adalah seorang pengucap salam mengucapkan
(lafazh salam):
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
وَبَرَكَاتُهُ ،
(dalam
lafazh salam ini) ia gunakan kata ganti (dhomir) jamak, walaupun
orang yang menerima salam hanya satu orang saja.
Sedangkan
orang yang menjawab salam mengatakan:
وَعَلَيْكُمُ
السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركاتُه
(Wa
'alaikumus salaam
wa rahmatullaah wa barakaatuh).....
Ulama-ulama
madzhab kami (Syafi'iyyah) menyatakan:
'Jika
seorang yang memulai
mengucapkan salam mengucapkan :
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ
maka
berarti telah sah salam tersebut, dan jika ia mengucapkan:
السَّلامُ
عَلَيْكَ atau
سَلاَمٌ
عَلَيْكَ
juga
telah sah pula salam tersebut'.
Adapun
jawaban (salam) : minimalnya adalah
وَعَلَيْكَ
السَّلامُ atau
وَعَلَيْكُمُ
السَّلامُ
Dan
jika tidak disebutkan huruf 'wawu' sekalipun, penjawab salam
mengatakan :
عَلَيْكُمُ
السَّلامُ
maka
(sebenarnya) lafazh ini telah mencukupi dan sah pula sebagai jawaban
salam tersebut......
Seandainya
orang yang memulai
mengucapkan salam mengucapkan :
سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ
atau
ia mengucapkan :
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ
maka
penjawab salam hendaknya mengucapkan dua macam lafazh (jawaban salam)
:
سَلاَمٌ
عَلَيْكُمُ
iapun
boleh mengucapkan :
السَّلامُ
عَلَيْكُمْ
Dalilnya,
Allah Ta'ala
berfirman:
قَالُوا
سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ
(69)Mereka
mengucapkan: "Salaam (selamat)!".
Nabi Ibrahim menjawab: "Salaam (selamat)!"
Berkata
Imam Abul Hasan Al-Wahidi dari kalangan ulama madzhab kami:
'Anda
bebas memilih antara lafazh salam yang beralif lam dengan yang tidak
beralif lam'.
Saya
(An-Nawawi) berkata:
ولكن
الألف واللام أولى
'Akan
tetapi
lafazh
salam yang beralif lam adalah lebih utama'”. [Ringkasan dari
Al-Adzkaar, hal. 356-358].
Pendapat
yang terkuat -wallahu
a'lam- adalah
pendapat yang menyatakan bahwa lafazh salam yang beralif lam lebih
utama daripada lafazh salam yang tidak beralif lam.
(Bersambung,
in sya Allah)
Artikel Muslim.or.id
Post a Comment