Antara Berlebihan dan Merendahkan Orang Shalih - Sebab kesyirikan pertama di muka bumi (4)


Bismillah walhamdulillah wash shalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du :

Dahulu manusia itu bersatu di atas Tauhid

Pada awalnya, manusia itu satu umat, mereka bersatu di atas Tauhid, Allah Ta'ala berfirman :

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. [QS. Al-Baqoroh : 213].


Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين

Antara Nabi Adam (Nabi dan manusia pertama) dan Rasul Nuh (Rasul pertama) ada 10 abad. Mereka semua berada di atas Syari'at dari Al-Haq (Allah). Kemudian mereka saling berselisih1. Kemudian Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. 2

Ikrimah rahimahullah berkata:

كان بين آدم ونوح عشرة قرون كلهم على الإسلام

Antara Nabi Adam dan Rasul Nuh ada 10 abad. Mereka semua berada di atas Islam (Tauhid).3

Kesyirikan Pertama di muka bumi

Tahukah Anda apa penyebab kesyirikan pertama kali yang terjadi di muka bumi ini ?

Penyebabnya karena mereka bersikap melampaui batas (ghuluw) terhadap orang-orang shalih pada kaum Rasul Nuh 'alaihis salam!

Berikut ini penjelasannya :

Dalam Shahihain, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang firman Allah Ta'ala :

وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا

Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr" [Nuuh : 23]

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح، فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصابا، وسموها بأسمائهم، ففعلوا. ولم تعبد حتى إذا هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت

Ini adalah nama-nama orang-orang shalih di kaum Nabi Nuh 'alaihis salam, tatkala mereka meninggal dunia setan membisikkan godaannya kepada kaum mereka :

'Dirikanlah patung-patung di majelis-majelis yang dahulu orang-orang shalih itu bermajelis padanya, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka!', kemudian kaum itupun melaksanakan bisikan setan tersebut, dan sewaktu itu patung-patung tersebut belumlah disembah, sampai orang-orang yang mendirikan patung tersebut telah mati dan (ketika itu) ilmu (Tauhid dan maksud awal pembuatan patung) telah dilupakan, akhirnya disembahlah patung-patung tersebut”

Ibnul Qoyyim rahimahullah ta'ala menjelaskan :

Lebih dari seorang Salaf Shalih berkata :

لما ماتوا عكفوا على قبورهم، ثم صوروا تماثيلهم، ثم طال عليهم الأمد فعبدوهم

Tatkala orang-orang shalih itu meninggal dunia, mulailah orang-orang berlama-lama berdiam diri di makam mereka, kemudian mereka membuat patung-patung orang-orang shalih tersebut, berlalulah masa yang panjang hingga merekapun menyembah orang-orang shalih tersebut ”.

Dari nukilan di atas, nampak bahwa pakar Tafsir di kalangan shahabat radhiyallahu 'anhum, Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, menafsirkan ayat di atas bahwa kaum Nabi Nuh 'alaihis salam berwasiat agar manusia terus menyembah tuhan-tuhan selain Allah tersebut padahal Nabi mereka,Nuh 'alaihis salam, telah melarang mereka berbuat syirik.

Dan pada asalnya tuhan-tuhan mereka itu adalah orang-orang shalih di kalangan mereka, namun setan menggoda kaum tersebut agar bersikap melampaui batas terhadap orang-orang shalih itu setelah mereka meninggal dunia.

Berawal dari sikap berlebihan dengan cara mendirikan patung-patung mereka lalu sampai akhirnya keturunan kaum pendiri patung itu menyembah orang-orang shalih tersebut.

Sekilas tahapan kesyirikan pertama di muka bumi

Tahap Pertama

Kaum Rasul Nuh 'alaihis salam mereka turun temurun berasal dari keturunan Nabi Adam 'alaihis salam, sedangkan keturunan Nabi Adam 'alaihis salam berada di atas Tauhid hingga kehadiran orang-orang sholeh yang taat kepada Allah, yaitu Wadd, Suwa’, Yaghuuts, Ya’uuq dan Nasr.

Kemudian ketika mereka meninggal dunia, tersebar di tengah-tengah manusia sikap cinta dunia dan jauh dari mengingat akherat. Sehingga banyak orang-orang ketika itu -jika ingin menambah semangat dalam beribadah- pergi ke kuburan orang-orang sholeh tersebut, berlama-lama berdiam diri, merenung dan menangis di sisi kuburan tersebut lalu menjadi bertambahlah semangat manusia dalam beribadah sepulang dari kuburan tersebut.

Suatu saat setanpun datang di kuburan tersebut dan membisiki mereka agar membuat patung-patung orang-orang sholeh itu, lalu orang-orang itupun membuat patung-patung tersebut dan mereka letakkan di kuburan-kuburan mereka.

Memang awal mulanya mereka tidak menyembah patung-patung tersebut, mereka sebatas memandang kepada patung-patung itu sehingga mereka mengenang kembali kesholehan orang-orang sholeh yang dipatungkan tersebut.

Tahap Kedua

Umur kaum Rasul Nuh 'alaihis salam panjang-panjang, sehingga setan memiliki kesempatan untuk menipu daya pada tahapan tipu daya yang kedua, yaitu agar mereka menaruh patung-patung tersebut di rumah-rumah mereka agar mereka bisa semakin mudah terdorong semangat mereka dalam beribadah, seperti ibadahnya orang-orang sholeh tersebut. Lalu merekapun memindahkan patung-patung itu di rumah-rumah mereka, bahkan terkadang merekapun membawanya ketika sedang safar!

Jadi, pada tahapan awal patung-patung tersebut tidaklah disembah, namun sekedar untuk mengenang kesholehan orang-orang sholeh tersebut, sehingga diharapkan bisa mendorong semangat mereka dalam beribadah.

Tahap Ketiga

Masa panjangpun berlalu, ketika sudah banyak hilang ilmu Tauhid dan maksud awal pembuatan patung di dada-dada banyak manusia, lalu orang-orang yang tidak memiliki ilmu itupun beranggapan bahwa tidaklah kakek moyang kami membuat patung-patung itu kecuali karena patung-patung tersebut adalah sesembahan yang layak untuk disembah atau karena patung-patung tersebut dikeramatkan!

Akhirnya merekapun berdo'a kepada patung-patung tersebut dengan anggapan ruh-ruh orang-orang sholeh itu bisa memperantarai diri mereka dan menyampaikan kebutuhan mereka kepada Allah! Mereka menyembah patung-patung tersebut.

Dengan sebab inilah mereka terjatuh dalam kesyirikan akbar!4

SUMBER : WWW.MUSLIM.OR.ID

(Bersambung, in sya Allah)

1. Sebagian mereka menjadi kafir, sedangkan sebagian lainnya masih beriman, sehingga terjadi perselisihan diantara mereka.

2. Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliah menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari.

3. Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliah menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari.

4. Diringkas dari Syarh Kasyf Asy-Syubuhat, Syaikh Sholeh Alusy Syaikh, hal. 46.

Tidak ada komentar