Antara Berlebihan dan Merendahkan Orang Shalih - Dalil-dalil larangan ghuluw terhadap orang shalih (2)
Bismillah walhamdulillah wash shalatu wassalamu 'ala rasulillah, amma ba'du :
Disebutkan oleh Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah dalam Kitabut Tauhid alladzi huwa haqqullah 'alal 'abiid sebuah bab yang berjudul :
باب ما جاء أن سبب كفر بني آدم وتركهم دينهم هو الغلو في الصالحين
“Bab : Tentang sebab kekafiran manusia dan sebab mereka meninggalkan agama Islam adalah melampaui batas terhadap orang shalih ”.
Lalu beliau menyebutkan beberapa dalil tentang larangan bersikap melampaui batas terhadap orang shalih atau yang dikenal dengan istilah ghuluw terhadap orang shalih.
Dalil-dalil larangan ghuluw terhadap orang shalih
Allah Ta'ala berfirman dalam An-Nisaa' : 171,
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ
Wahai ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian!
Dalam Shahihain, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang firman Allah Ta'ala :
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr" [Nuuh : 23]
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح، فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصابا، وسموها بأسمائهم، ففعلوا. ولم تعبد حتى إذا هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت
“Ini adalah nama-nama orang-orang shalih di kaum Nabi Nuh 'alaihis salam, tatkala mereka meninggal dunia setan membisikkan godaannya kepada kaum mereka :
'Dirikanlah patung-patung di majelis-majelis yang dahulu orang-orang shalih itu bermajelis padanya, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka!', kemudian kaum itupun melaksanakan bisikan setan tersebut, dan sewaktu itu patung-patung tersebut belumlah disembah, sampai orang-orang yang mendirikan patung tersebut telah mati dan (ketika itu) ilmu Tauhid telah dilupakan, akhirnya disembahlah patung-patung tersebut”
Ibnul Qoyyim rahimahullah ta'ala menjelaskan :
Lebih dari seorang Salaf Shalih berkata :
لما ماتوا عكفوا على قبورهم، ثم صوروا تماثيلهم، ثم طال عليهم الأمد فعبدوهم
“Tatkala orang-orang shalih itu meninggal dunia, mulailah orang-orang berlama-lama berdiam diri di makam mereka, kemudian mereka membuat patung-patung orang-orang shalih tersebut, berlalulah masa yang panjang hingga merekapun menyembah orang-orang shalih tersebut ”
Dari
Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu
'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda
:
لا
تُطروني كما أطرت النصارى ابن مريم؛ إنما
أنا عبد، فقولوا:
عبد
الله ورسوله
Janganlah kalian melampaui batas dalam menyanjungku sebagaimana kaum nashara melampaui batas dalam menyanjung Nabi Isa putra Maryam! Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, oleh karena itu katakanlah (bahwa aku adalah ) hamba Allah dan Rasul-Nya! [HR. Al-Bukhari & Muslim].
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إياكم والغلو؛ فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو
Awas, jauhilah sikap melampaui batas! karena sikap melampaui batas adalah perkara yang membinasakan umat sebelum kalian!
[HR. An-Nasaa'i dan selainnya, dishahihkan oleh Al-Albani rahimahumallah]
Imam
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda
:
هلك المتنطعون ، قالها ثلاثا
Binasalah orang-orang yang melampaui batas! (Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tiga kali)
Sumber : www.muslim.or.id
(Bersambung, in sya Allah)
Post a Comment