Ringkasan Dalil Kitab Tauhid - Bab Kedua : Keutamaan Tauhid dan fungsinya melebur dosa



Bab Kedua :

فضل التوجيد و ما يكفر من الذنوب

"Keutamaan Tauhid dan fungsinya melebur dosa"


A. Perbedaan bab ini dengan bab sebelumnya

Bab sebelumnya---->Hukum Tauhid dan Kedudukannya dalam Islam.


Bab ini----> balasan bagi pelakunya di dunia & akherat


B. Hubungan dg bab sebelumnya

Menunjukkan hubungan penjelasan pahala dari pelaksanaan perintah Allah. Karena Tauhid adalah perintah-Nya dan setiap perintah-Nya pasti ada pahala nya. Apalagi Tauhid adalah perintah Allah terbesar.


C. Dalil-dalil Bab Kedua

Bab tentang Keistimewaan (pahala) Tauhid ini terdiri dari 1 ayat dan 4 hadits :

1. Al-An'aam: 82

Ayat ini menjadi dalil pokok dalam bab ini, adapun dalil selainnya dalam bab ini adalah atau penjabaran darinya.

Karena disebutkan balasan yang sifatnya menyeluruh bagi muwahhid yg tidak melakukan kesyirikan, yaitu:


Aman :

Di dunia, dg tentram hatinya dari rasa takut dan sedih (bahagia).


Di akherat, dg selamat dari siksa, sejak di alam kubur sampai Surga (selamat dari siksa Neraka).

Mendapat petunjuk (hidayah):

Di dunia, berupa hidayah Irsyad (ilmu) dan Taufik (amal), hidayah meniti shirot mustaqim .


Di Akherat:

Kemudahan jalan menunju Surga, termasuk meniti shiroth di atas jahannam (al jaza` min jinsil 'amal).

Kadar aman dan hidayah sebesar kebersihan seseorang dari kesyirikan


2. Hadits 'Ubadah bin Shamit (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Menunjukkan keutamaan Tauhid yg nampak pada pengaruhnya terhadap ketinggian derajat seorang muwahhid di Surga atau tetap akhirnya ia masuk Surga walaupun memiliki dosa-dosa yang banyak dan belum bertaubat sampai meninggal.

Dari sini isyarat bahwa ada 2 macam Idkhal Jannah, yaitu : Idkhal langsung dan Idkhal tidak langsung (masuk neraka dulu).


Dan 'alaa maa kaana minal 'amal disini ada dua macam :

  1. Walaupun bagaimanapun kekurangan amalannya (bagaimanapun dosanya), karena seseorang yang mati sebagai Ahli Tauhid pasti pad akhirnya masuk surga.

  2. Dengan tingkatan surga, sesuai dengan tingkatan amalannya.


3. Hadits 'Itban (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Keutamaan Tauhid berupa tahrimun nar (pencegahan dari masuk Neraka)

a. Tahrim muthlaq (sempurna),sama sekali tidak masuk Neraka

b. Muthlaqut Tahrim (Tahrim Naqish), bebas dari kekalan di Neraka, jadi sempat masuk Neraka, namun tidak kekal di dalamnya.


4. Hadits Abu Sa'id Al-Khudri (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dishahihkan Al-Hakim dan disepakati Adz-Dzahabi,minimalnya shahih lighoirihi) .Menunjukkan keutamaan Tauhid berupa berat timbangan Tauhid mengalahkan dari timbangan langit serta makhluk penghuninya dan bumi.


5. Hadits Anas bin Malik (HR. At-Tirmidzi , shahih)

Menunjukkan keutamaan Tauhid berupa Ahlut Tauhid di Akherat pasti masuk Surga dan bisa diampuni seluruh dosa-dosanya, meskipun dosanya sepenuh bumiselama dosanya dibawah tingkatan kesyirikan (tidak melakukan kesyirikan sedikitpun) dan jika Allah menghendakinya, sebagaimana dalam An-Nisa' : 48.

Hadits Abu Sa'id dan Anas ini semakna hadits bithaqah berikut ini:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا ، كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلَ مَدِّ الْبَصَرِ ، ثُمَّ يَقُولُ أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا ؟ أَظَلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ ؟ فَيَقُولُ : لَا يَا رَبِّ ! فَيَقُولُ : أَفَلَكَ عُذْرٌ ؟ قَالَ : لَا يَا رَبِّ ! فَيَقُولُ : بَلَى ؛ إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً ، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ ، فَتُخْرَجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، فَيَقُولُ : احْضُرْ وَزْنَكَ ، فَيَقُولُ : يَا رَبِّ ! مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ ؟ فَيَقُولُ : إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ ، قَالَ : فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ ؛ فَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ .

الشيخ المباركفوري رحمه الله تعالى
تحفة الأحوذي بشرح جامع الترمذي » كتاب الإيمان » باب ما جاء فيمن يموت وهو يشهد أن لا إله إلا الله » 2639. صححه الألباني.

Wallahu a'lam.



Tidak ada komentar