Mempelajari & Mengajarkan Tafsir Al-Qur`an adalah Jenis Mempelajari & Mengajarkan Al-Qur`an yang Paling Mulia



Mempelajari & Mengajarkan Tafsir Al-Qur`an adalah Jenis Mempelajari & Mengajarkan Al-Qur`an yang Paling Mulia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya” (HR. Imam Al-Bukhari).

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah setelah membawakan hadits di atas, lalu menjelaskan,

وتعلم القرآن وتعليمه يتناول تعلم حروفه وتعليمها، وتعلم معانيه وتعليمها

Mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya mencakup:

(1) mempelajari dan mengajarkan huruf-hurufnya, dan
(2) mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya,

وهو أشرف قسمي تعلمه وتعليمه , فإن المعنى هو المقصود، واللفظ وسيلة إليه

“Yang terakhir inilah (no.2) merupakan jenis mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya yang paling mulia, karena makna Al-Qur`an itulah yang menjadi tujuan yang dimaksud, sedangkan lafadz Al-Qur`an  adalah sarana untuk mencapai maknanya.”

 فتعلم المعنى وتعليمه تعلم الغاية وتعليمها

“Maka  mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya (hakekatnya) adalah mempelajari dan mengajarkan sebuah tujuan.”

وتعلم اللفظ المجرد وتعليمه  تعلم الوسائل وتعليمها

“sedangkan mempelajari dan mengajarkan lafadz semata (hakekatnya) adalah mempelajari dan mengajarkan sebuah sarana.”

 وبينهما كما بين الغايات والوسائل

“Dan (perbandingan) diantara keduanya seperti perbandingan antara tujuan dan sarana.”
[Miftah Daris Sa’adah : 1/280,Ibnul Qoyyim rahimahullah.]
Catatan : Tafsir Alquran adalah penjelasan makna Alquran, sehingga mempelajari & mengajarkan makna Alquran maksudnya adalah mempelajari & mengajarkan Tafsir Alquran.

Kesimpulan :
Dengan demikian, belajar dan mengajarkan kitab Tauhid, hakekatnya mengamalkan hadits tersebut, karena didalam kitab Tauhid terdapat banyak ayat-ayat tentang Tauhid dan tafsirnya.
Belajar dan mengajarkan kitab Fiqih, hakekatnya adalah belajar dan mengajarkan kumpulan ayat-ayat tentang Fiqih Ibadah dan Mu'amalah beserta tafsirnya, demikian pula ilmu-ilmu Syar'i lainnya.

Disamping tentunya, belajar dan mengajarkan Tahsin dan Tajwid, tentunya juga masuk dalam pengamalan hadits di atas.

Hanya saja, kita tidak boleh mengeluarkan belajar dan mengajarkan kitab-kitab berbagai ilmu Syar'i dari kandungan hadits di atas.

Wallahu a'lam.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Tidak ada komentar