📚 TAFSIR RINGKAS AL-FATIHAH 1 (Isti’adzah Billah & Ayat Pertama) 📚

 


Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du :

 

SURAT AL-FATIHAH

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

1.  Dengan menyebut hanya seluruh nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ

2.  Segala pujian kesempurnaan hanya bagi Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam,

ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

3.  Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

مَـٰلِكِ یَوۡمِ ٱلدِّینِ

4.  Pemilik Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

5.  Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ

6.  Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَ ٰ⁠طَ ٱلَّذِینَ أَنۡعَمۡتَ عَلَیۡهِمۡ غَیۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَیۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّاۤلِّینَ

7.  (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

 

TAFSIR ISTI’ADZAH

أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Penjelasan:

أَعُوذُ بِاَللَّهِ

Saya berlindung kepada Allah”

Kata kerja didalam kalimat ini diambil dari Al-'Iyaadzu, yaitu berlari dari keburukan.

Sehingga maknanya adalah “Saya berlindung kepada Allah Ta'ala untuk menghindar dan menjauh dari keburukan”, karena Allah Ta'ala-lah tujuan permohonan perlindungan, dan Yang Maha Melindungi dan Menjaga hamba-hamba-Nya yang beriman dari segala hal yang merusak keimanan mereka.

Makna :

مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Dari setan yang terkutuk”

Maksud setan disini adalah setan pertama yang diperintahkan untuk sujud kepada Nabi Adam 'alaihis salam, namun enggan, serta juga termasuk keturunan setan yang pertama tersebut.

Adapun ar-rajiim bermakna raajim, yaitu: menggoda selainnya (manusia) untuk berbuat maksiat. Dan bisa pula ar-rajiim bermakna marjuum, yaitu: yang terlaknat, terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah Ta'ala.[1]

Kesimpulan Tafsir Isti’adzah Billah :

أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

bermakna :

“Saya berlindung kepada Allah -yang terkumpul pada-Nya seluruh sifat-sifat yang sempurna, diantaranya bahwa Dia Maha Sempurna Penjagaan dan Perlindungan-Nya terhadap hamba-Nya- dari segala kejahatan setan yang dijauhkan dari rahmat Allah Ta'ala dan yang suka menggoda manusia untuk berbuat maksiat”.

 

TAFSIR AL-FATIHAH AYAT PERTAMA

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Dengan menyebut hanya seluruh nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

ü (بِسْمِ اللّٰهِ) Saya memulai bacaan ini dengan menyebut hanya seluruh nama Allah sembari memohon pertolongan dan barokah kepada-Nya.

Alasan penafsiran :

-Adanya kata tunggal ismun disandarkan kepada lafazh Allah yang menunjukkan makna umum, seluruh nama Allah.

-Adanya huruf ba’ yang bermakna memohon pertolongan dan keberkahan.

(اللّٰهِ) Berkata Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu :

الله ذو الألوهية والعبودية على خلقه أجمعين

Allah adalah Yang memiliki hak untuk diibadahi atas seluruh makhluq-Nya.

Nama (اللّٰه)  adalah nama-Nya yang teragung[2] dan asal dari seluruh nama-nama-Nya yang lain

(اللّٰه)  adalah nama Allah yang khusus bagi-Nya dan mengandung sifat Uluhiyyah (berhak diibadahi), tidak boleh makhluk bernama dengan nama terssebut dan tidak boleh pula makhluk bersifat dengan sifat yang terkandung didalamnya.

Bahkan (اللّٰه) adalah nama Allah yang teragung dan asal dari seluruh nama-nama-Nya yang lain, sehingga seluruh nama-nama-Nya yang lain disandarkan kepada nama (اللّٰه) dan digunakan untuk mensifati nama (اللّٰه), serta nama (اللّٰه) menunjukkan kepada seluruh nama-nama-Nya yang lain secara global, sedangkan nama-nama-Nya yang lain adalah perincian dan penjelasan makna nama (اللّٰه).

Contoh penerapan seluruh nama-nama-Nya yang lain disandarkan kepada nama (اللّٰه):

Ar-Rahman adalah nama Allah dan bukan  sebaliknya (Allah nama Ar-Rahman), Ar-Rahim adalah nama Allah dan bukan sebaliknya, Al-Ghafur adalah nama Allah dan bukan sebaliknya, Al-Karim adalah nama Allah dan bukan sebaliknya.

Contoh penerapan seluruh nama-nama-Nya yang lain digunakan untuk mensifati nama (اللّٰه)

Allah itu disifati dengan Ar-Rahman dan bukan sebaliknya (Ar-Rahman disifati dengan Allah), Allah itu disifati dengan Ar-Rahim dan bukan sebaliknya, Allah itu disifati dengan Al-Ghafur dan bukan sebaliknya, Allah itu disifati dengan Al-Karim dan bukan sebaliknya.

ü (ٱلرَّحۡمَـٰنِ) adalah nama Allah yang khusus bagi-Nya, tidak boleh makhluk bernama dengannya dan tidak boleh pula makhluk bersifat dengan sifat yang terkandung didalamnya, yaitu rahmat yang luas meliputi seluruh makhluk.

(ٱلرَّحۡمَـٰنِ) adalah Yang memiliki sifat kasih sayang yang luas meliputi seluruh makhluk, baik mukmin maupun kafir, manusia maupun binatang. Karena secara bahasa mengandung makna luas & penuh. Dan sifat rahmat yang luas ini adalah sifat Dzatiyyah, yaitu sifat yang senantiasa ada pada Allah Ta’ala meskipun sebelum diciptakan makhluk.

ü    (ٱلرَّحِیمِ) adalah nama Allah,

Maknanya adalah Yang menyayangi makhluk-Nya, sehingga (ٱلرَّحِیمِ) menunjukkan perbuatan Allah menyampaikan kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya.[3]

 

Kesimpulan Tafsir ayat ke-1 :

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ

Saya memulai bacaan ini dengan menyebut hanya setiap nama Allah, satu-satunya Tuhan Yang Berhak Disembah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menyayangi seluruh makhluk-Nya dengan rahmat umum, dan menyayangi hanya hamba-hamba-Nya yang beriman dengan rahmat khusus, sembari memohon pertolongan dan barokah kepada-Nya dalam membaca Al-Fatihah ini.

Referensi :

1. Tafsir As-Sa’di

2. Fiqih Al-Asma’ul Husna, Syaikh Abdur Razaq

3. Syarah ‘Aqidah Al-Wasithiyyah, Syaikh Shalih Al-Fauzan

4. https://bit.ly/3Lg8kYo

 

(Bersambung, in sya Allah)

 

 Sumber : www.muslim.or.id

 



[1] .  Syarhul Mumti' : 3/72-73

[2] . Berdasarkan Hadits riwayat Imam Ahmad dalam Musnadnya, Imam Al-Hakim dan selainnya. Imam Al-Hakim menyatakan shahih sesuai syarat Imam Muslim.

Tidak ada komentar