FIQIH RAMADHAN (4)

 


FIQIH RAMADHAN (4)

 Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du 

ORANG-ORANG YANG DIBERI KEMUDAHAN

1. Orang yang sedang dalam perjalanan (musafir), ada tiga keadaan :

·     Yang jika berpuasa tidak berat baginya, maka lebih utama berpuasa

·     Yang jika berpuasa berat baginya, maka lebih utama tidak berpuasa

·     Yang jika berpuasa menyebabkan kematian, maka wajib tidak berpuasa

2. Orang sakit, ada tiga keadaan :

·     Sakit ringan yang tidak mempengaruhi puasa, maka wajib puasa / haram berbuka

·     Sakit yang memberatkan tapi tidak membahayakan, maka disunnahkan berbuka dan dimakruhkan berpuasa

·     Sakit yang memberatkan dan membahayakan, maka haram berpuasa / wajib berbuka

Kesimpulannya, sakit yang tidak berdosa berbuka (mencakup makruh atau wajib berbuka) adalah :

1.   Sakit yang memberatkan walaupun tidak membahayakan

2.   Sakit yang berat jika berpuasa bisa bertambah sakitnya

3.   Sakit yang berat jika berpuasa bisa lama sembuhnya

4.   Sakit yang terus menerus, dikhawatirkan tidak sembuh sehingga berat untuk puasa, maka tidak puasa dan memberi makan setiap hari 1 orang miskin sebesar kuranglebih 1,5 kg bahan makanan pokok.

Catatan :

Orang yang kerjanya berat, jika dia tidak berpuasa maka berdosa, karena dia masih mungkin bekerja yang lain atau libur atau bekerja dimalam hari atau menguranginya sehingga tidak berat. Jika terpaksa maka dia wajib puasa sampai merasa tidak mampu, kemudian dia makan dan minum secukupnya lalu imsak dan tetap diwajibkan untuk mengqodho'.

KEWAJIBAN ORANG-ORANG BERIKUT INI JIKA TIDAK PUASA RAMADHAN

1.Sakit, Musafir, haidh & nifas, : qodho'

2. Hamil & menyusui, orang tua yang tidak mampu berpuasa selamanya , orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya : membayar fidyah menurut pendapat yang terkuat.

3. Orang yang sengaja tidak puasa tanpa udzur Syar'i atau yg membatalkan puasa tanpa udzur Syar'i : bertaubat dan wajib qodho’.[1]

 

FIDYAH

Ukuran fidyah: ½ sho', sekitar 1,5 kg makanan pokok atau makanan matang, diberikan kepada 1 orang miskin untk setiap hari yang ditinggalkan

Orang-orang yang wajib membayar fidyah :

1. Orang tua renta yang berat / tidak mampu berpuasa selamanya. (tapi jika tidak mampu sementara, maka berpuasa pada saat mampu)

2. Orang sakit yang tidak ada harapan kesembuhannya

3. Ibu hamil

4. Ibu menyusui

 Catatan:

·     Kalau miskin (tidak mampu membayar fidyah), maka, dia wajib menunggu sampai mampu, jika meninggal masih tidak mampu, maka  tidak ada kewajiban membayar fidyah.

·     Bayar fidyah boleh dimajukan di awal bulan / ditengah bulan / diakhir bulan. Boleh dibayar ssekaligus atau bertahap.

·     tidak boleh mengundang sejumlah orang miskin untuk makan masakan matang ini pendapat Jumhur, karena yg tertuntut tamlik dan intifa' kamil. Adapun memberikan mentah inilah yang lebih bermanfaat, krn maksimal bisa dimanfaatkan.

·     Fidyah wanita hamil dan menyusui dikeluarkan dari harta suaminya menurut sebagian ahli fiqih

·     Ulama berbeda pendapat tentang ukuran fidyah

·     Membayar fidyah tidak boleh dengan uang menurut pendapat yang terkuat

 

QODHO'

 Qodho' puasa tidak wajib berurutan karna tidak disyaratkan dalam dalil dan boleh ditunda walaupun tanpa alasan, tapi lebih baik menyegerakannya.

 

Hukum orang yang tidak mengqodho' puasa sampai datang Ramadhan berikutnya:

·     Jika ada udzur: tidak berdosa, namun tetap wajib menqodho' ketika telah hilang udzurnya

·     Tanpa udzur: berdosa, dan wajib menqodho' tanpa membayar fidyah

 

Tiga pendapat tentang orang yang meninggal dan dia masih memiliki hutang puasa :

1. Tidak dipuasakan baik puasa nadzar atau Ramadhan

2. Dipuasakan untuk puasa nadzar dan Ramadhan

3. Dipuasakan untuk puasa nadzar dan tidak untuk Ramadhan, namun dibayarkan fidyahnya.

 

(Diringkas dari Shahih Fiqih Sunnah dan lainnya)

 -Bersambung, in sya Allah-

 

 

 

Tidak ada komentar