Kebutuhan seorang hamba untuk beribadah kepada Allah Ta’ala lebih besar daripada kebutuhan jasadnya terhadap ruh!
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam kitab Majmu’ Fatawanya, dan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Thariqul Hijratainnya menjelaskan bahwa sesungguhnya kebutuhan seorang hamba untuk beribadah kepada Allah Ta’ala semata, tidak menyekutukan-Nya, baik dalam mencintai-Nya, takut kepada-Nya, tawakal kepada-Nya, merendahkan diri kepada-Nya, mengagungkan-Nya dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya terhadap ruh, dan kebutuhan matanya kepada cahaya, bahkan tak ada kebutuhan lain yang setara dengan kebutuhan beribadah tersebut!
Seorang hamba haruslah mempertuhankan Allah Ta’ala, satu-satunya Sesembahan yang hak (benar) dalam setiap keadaannya, setiap waktunya, setiap nafasnya dan setiap kedipan matanya!
Kebutuhan seorang hamba untuk bisa menghamba, menyembah kepada Allah Ta’ala adalah kebutuhan dharuri, kebutuhan dasar yang paling mendasar, dan tidaklah bisa disamakan dengan kebutuhan pokok apapun juga!
Kebutuhan beribadah kepada Allah Ta’ala itu di atas seluruh kebutuhan hamba yang lainnya.
Di dalam Al-Qur`an Al-Karim banyak disebutkan kebutuhan seorang hamba kepada Allah Ta’ala, dan penyebutan nikmat-Nya di dunia dan nikmat yang Dia persiapkannya untuk hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat!
Dan semua perkara ini mendorong seorang hamba untuk bertawakal hanya kepada Allah Ta’ala saja, bersyukur kepada-Nya dengan sempurna, mencintai-Nya atas ihsan-Nya dan kenikmatan yang didapatkan dari-Nya, serta bersandar hatinya kepada-Nya dalam seluruh perkara yang kecil, maupun besar!
Sungguh Maha Benar Allah Ta’ala ketika berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Hai manusia, kalianlah yang membutuhkan Allah, sedangkan Allah, Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Faathir: 15).
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Katakanlah: ‘Wahai Tuhan Yang Mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (QS. Ali Imraan: 26).
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa`: 79).
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Faathir: 2).
Penutup
Semoga Allah Ta’ala benar-benar menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa menghamba kepada-Nya, bergantung kepada-Nya, bertawakal kepada-Nya, taat kepada-Nya dan banyak berdoa kepada-Nya, lagi tidak menyekutukan-Nya.
Demikianlah serial artikel ini penyusun olah dari kitab Fiqhul Ad’iya` wal Adzkar, Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr hafizhahullah, semoga diterima oleh Allah Ta’ala sebagai amalan yang memperberat timbangan amal penyusun, dan bermanfaat luas bagi kaum muslimin, baik tatkala penyusun hidup maupun ketika telah meninggal kelak. Amin, Wallahu a’lam.
Daftar link artikel ini:
Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah
Artikel: Muslim.or.id
Post a Comment