Macam-Macam Ibadah Syirik (4) - Ibadah takut yang syirik

Macam-Macam Ibadah Syirik (4)


Contoh-contoh Ibadah Syirik

Suatu ibadah jika dipersembahkan kepada Allah semata, maka itulah tauhid. Sebaliknya, apabila suatu ibadah dipersembahkan kepada selain Allah, maka itulah kesyirikan. Di bawah ini penyusun disampaikan contoh-contoh ibadah, seperti do’a, khauf (takut), raja’(berharap), tawakkalisti’anah,  isti’adzahistighatsah, dan dzabh (menyembelih hewan) yang bernilai tauhid dan yang bernilai syirik.

1. Khauf (Takut)

Ciri Ibadah Khauf
  • Rasa takut yang disertai pengagungan dan perendahan diri yang sempurna terhadap sesuatu yang ditakuti, sebagaimana layaknya mengagungkan sesembahan dan merendahkan diri kepadanya.
  • Rasa takut yang mendorong pelakunya untuk taat mutlak kepada sesuatu yang ditakuti, sebagaimana takut seorang muslim kepada Allah (melakukan apapun yang diperintahkannya dan menjauhi apapun yang dilarangnya).
  • Bahaya yang ditakutkan adalah perkara yang hanya Allah yang mampu menimpakannya, seperti menimpakan musibah tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba mati, tiba-tiba jatuh miskin dan yang semisalnya.
  • Pelakunya bertaqarrub (mendekatkan diri) dan beribadah dengan rasa takut tersebut kepada sesuatu yang ditakutinya.
Maka rasa takut jenis ibadah ini bernilai
1. Tauhid, apabila hanya dipersembahkan kepada Allah Ta’ala semata, maksudnya seorang hamba hanya takut kepada Allah dengan jenis takut ibadah ini, karena Allah lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, Dia lah yang memuliakan sebagian hamba yang dikehendaki-Nya, menghinakan sebagian hamba lain yang dikehendaki-Nya, dan memberi anugerah kepada siapa yang dikehendaki-Nya serta mencegah pemberian dari siapa yang dikehendaki-Nya. Di tangan-Nya lah manfa’at dan mudharat (bahaya). 
Dalil ibadah khauf (takut) yang bernilai tauhid ini terdapat dalam firman Allah Ta’ala :
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kalian) dengan kawan-kawannya, karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 175).
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk takut kepada-Nya dan melarang hamba-Nya dari takut kepada wali-wali setan (makhluk).
2. Syirik Akbar (besar), apabila dipersembahkan kepada selain Allah, maksudnya seorang takut kepada selain Allah dengan jenis takut ibadah tersebut. Hal ini mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Inilah rasa takut yang ada pada hati kaum musyrikin, penyembah kuburan, dan yang semisalnya kepada berhala, patung, wali, ruh orang shaleh yang telah meninggal dunia, mayit, jin dan selainnya dari sesembahan selain Allah. Kaum musyrikin tersebut merasa takut kalau sesembahan-sesembahan selain Allah tersebut menimpakan bahaya tanpa sebab yang jelas kepada mereka persis sebagaimana Allah menimpakan bahaya kepada hamba-Nya, ketika mereka merasa kurang menghormati, kurang dalam memberi sesajen/tumbal, dan kurang memenuhi hak sesembahan selain Allah tersebut.
Ketika mereka terkena musibah besar secara mendadak, kematian, jatuh sakit, kecelakaan dan musibah lainnya, serta merta mereka menyimpulkan bahwa musibah itu dikarenakan kemarahan wali, ruh orang sholeh yang telah meninggal dunia, mayit, jin tersebut, karena selama ini kurang menghormati sesembahan selain Allah tersebut, sehingga merekapun takut kepada sesembahan-sesembahan tersebut sebagaimana takutnya mereka kepada Allah Ta’ala. Padahal sesembahan-sesembahan mereka tersebut sebenarnya tidak mampu menimpakan bahaya sebagaimana yang mereka takutkan, tetapi mereka yakini sesembahan-sesembahan tersebut dapat memberi manfaat dan mudharat kepada mereka.
[bersambung]
***
[seialposts]
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar