Keindahan Islam (11)

Keindahan Islam (11)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

الله بعث الرسل بتحصيل المصالح وتكميلها، وتعطيل المفاسد وتقليلها، فكل ما أمر الله به ورسوله؛ فمصلحته راجحة على مفسدته، ومنفعته راجحة على المضرة، وإن كرهته النفوس

“Allah Ta’ala telah mengutus para rasul-Nya untuk meraih maslahat dan menyempurnakannya, serta menolak mafsadat (kerusakan/bahaya) dan menyedikitkannya. Setiap perkara yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan, maka maslahat dan manfaatnya lebih dominan daripada mafsadat dan mudharatnya, meskipun hal itu tidak disukai oleh hawa nafsu” (Majmu’ul Fatawa [24/287])1.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

القول الجامع؛ أن الشريعة لا تهمل مصلحة قط، بل الله تعالى قد أكمل لنا الدين وأتم النعمة، فما من شيء يقرب إلى الجنة إلا وقد حدثنا به النبي صلى الله عليه وسلم
“Kesimpulan umumnya adalah syari’at tidaklah menelantarkan kemaslahatan sedikitpun. Bahkan Allah Ta’ala telah menyempurnakan untuk kita agama ini dan menyempurnakan nikmat-Nya. Oleh karena itu, tidak ada sesuatupun yang mendekatkan (seorang hamba) kepada surga kecuali telah disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (kepada umatnya)” (Majmu’ul Fatawa [11/344])2.

Contoh Maslahat yang Terdapat dalam Agama Islam

Sesungguhnya, banyak sekali maslahat dan manfaat dalam syari’at Islam yang dapat dihayati oleh setiap orang yang beriman, namun dalam kesempatan ini, sedikit saja yang bisa penyusun sampaikan darinya. Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah mengungkapkan beberapa maslahat yang terdapat didalam syari’at Allah, berikut ini intisari keterangan beliau dalam kitab beliau Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah dan Ad-Durrah Al-Mukhtasharah.

– Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa di antara perintah Allah yang teragung adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah dalam peribadahan. Tauhid mengandung kemaslahatan bagi hati, melapangkan hati, didapatkannya cahaya dan bersihnya hati dari kotoran (yang mengotorinya). Di samping itu, juga terdapat di dalamnya kemaslahatan badan, dunia dan akhirat.

– Dan larangan Allah yang terbesar adalah larangan dari berbuat syirik dalam peribadahan. Mudharat dan bahaya yang ditimbulkan oleh kesyirikan pun tentunya amatlah besar, baik kemudharatan yang mengenai hati, badan, dunia dan akhirat.

Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah menyatakan,

فكل خير في الدنيا و الآخرة: فهو من ثمرات التوحيد، و كل شر في الدنيا و الآخرة فهو من ثمرات الشرك

“Setiap kebaikan di dunia dan akhirat, maka itu merupakan buah dari tauhid, sedangkan setiap keburukan di dunia dan akhirat, maka itu adalah dampak negatif dari kesyirikan.”

Di antara perkara besar yang Allah perintahkan setelah tauhid (rukun Islam pertama) adalah keempat rukun Islam selanjutnya, yaitu shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji.

– Dalam syari’at Shalat terdapat tarbiyyah imaniyyahberupa keikhlasan, berkomunikasi menghadap Allah, memuji-Nya, berdo’a kepada-Nya dan ketundukan kepada-Nya. Kedudukan shalat di dalam “Pohon Iman” untuk mengairi dan melihara pohon iman tersebut. Kalaulah tidak disyari’atkan shalat secara berulang dalam sehari semalam, tentulah akan gersang pohon tersebut, sehingga dahan dan rantingnyapun sulit diarahkan kepada kebaikan.

Dengan shalat yang dilakukan secara berulang akan membuahkan keimanan yang meningkat dan kemanisan ubudiyyah yang terus diperbarui dari waktu ke waktu, serta membuahkan kesibukan hati mengingat Allah yang dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.

[Bersambung]

  1. http://majles.alukah.net/t49126/ ↩
  2. http://majles.alukah.net/t49126/ ↩
***

[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar