Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim (4)

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim (4)


Kelompok Kedua: Non-Islam (Orang-Orang Kafir)

Non Islam disebut sebagai orang-orang kafir, karena setiap orang yang tidak beragama Islam, maka pastilah ia kafir. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

(19) Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imraan: 19).

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

(85) Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Ali Imraan: 85).

Kelompok kedua ini terbagi-bagi lagi menjadi bergolong-golongan, sesuai dengan aliran kekufuran dan kebatilannya. Namun secara global, mereka terbagi menjadi lima golongan, yaitu:

1. Malahidah (Ateis)

Malahidah adalah orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah dan mengingkari Rububiyyah-Nya, seperti kelompok zaman dahulu yang bernama dahriyyin. Mereka adalah orang yang ideologinya Allah sebutkan dalam Alquran

إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ

(37) Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali kita tidak akan dibangkitkan lagi (QS. Al-Mu`minuun: 37).

Demikian pula kelompok modern, seperti komunis. Mereka adalah orang-orang yang punya selogan tak ada tuhan dan kehidupan itu sekedar materialistik belaka. Mereka mengingkari keberadaan Allah dan seluruh perkara gaib, seperti hari kebangkitan, hisab, surga dan neraka, dan perkara yang semisalnya.

2. Musyrikin

Mereka adalah para penyembah berhala, patung dan segala sesuatu selain Allah. Mereka menyembah selain Allah disamping menyembah-Nya juga. Mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya. Mereka mencintai sesembahan selain Allah sebagaimana mencintai-Nya, dan mempersembahkan ibadah kepada selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman tentang mereka,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

(165) Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal) (QS. Al-Baqarah: 165).

Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

(3) Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memberi keputusan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih tentangnya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az-Zumar: 3).

Adapun mereka ini tidaklah mengingkari keberadaan Allah dan tidak pula mengingkari bahwa Allah lah Sang Pencipta segala sesuatu, bahkan mereka beriman bahwa Allah lah yang menciptakan alam semesta, memberi rezeki makhluk-Nya dan mengatur seluruh makhluk-Nya, namun mereka mengambil perantara antara mereka dengan Allah, mereka berdoa kepada perantara tersebut, istighatsah kepadanya dan mempersembahkan peribadahan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

(18) Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah, “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya, baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu) (QS. Yunus: 18).

[Bersambung]

***
[serialposts]

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber : Muslim.or.id

Tidak ada komentar