(Lanjutan
kaedah kesembilan)
Mengikuti
syahwat dan syubhat adalah induk penyakit yang merusak kekuatan hati!
Adapun
induk penyakit yang merusak keimanan seorang hamba adalah mengikuti
syahwat dan syubhat.
Allah
Ta'ala
mensucikan
Rasul-Nya shallallahu
'alaihi wa sallam dari
dua induk penyakit ini, Allah Ta'ala
berfirman
:
وَالنَّجْمِ
إِذَا هَوَىٰ
(1)
Demi
bintang ketika terbenam.
مَا
ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
(2)
kawanmu
(Nabi Muhammad) tidak sesat dan tidak pula menyimpang. [Q.S.
An-Najm: 1-2].
Dua
penyakit yang ditiadakan dari diri Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dalam
ayat yang mulia tersebut adalah penyakit sesat (dholal)
atau
mengikuti syahwat dan menyimpang (ghoy)
atau
mengikuti syubhat.
Allah
Ta'ala
berfirman tentang adanya penyakit syubhat:
فِي
قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ
مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
(10)
Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [Q.S.
Al-Baqarah: 10].
Pakar
Tafsir dikalangan tabi'in : Mujahid dan Qotadah rahimahumallah
menafsirkan “penyakit dalam hati” dalam ayat yang mulia tersebut,
yaitu : keraguan, dan ini termasuk penyakit syubhat.
Dan
Allah Ta'ala
pun berfirman tentang adanya penyakit mengikuti syahwat :
يَا
نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ
مِنَ النِّسَاءِ ۚ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ
الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ
قَوْلًا مَعْرُوفًا
(32)
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang
lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara
sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan
ucapkanlah perkataan yang baik. [Q.S.
Al-Ahzaab: 32].
Ikrimah
rahimahullah
menafsirkan
“penyakit dalam hati” dalam ayat yang mulia tersebut yaitu :
syahwat zina. Hal ini menunjukkan adanya penyakit syahwat yang
merusak hati.1
Ibnul
Qoyyim rahimahullah
dalam kitabnya Ighotsatul
Lahfan min
Mashaidisy Syaithan kembali
menjelaskan :
جماع
أمراض القلب هي:
أمراض
الشبهات وأمراض الشهوات، والقرآن شفاء
للنوعين
“Induk
penyakit hati adalah penyakit mengikuti syahwat dan penyakit
mengikuti syubhat, sedangkan dalam Al-Qur`an terdapat obat bagi dua
macam induk penyakit tersebut!”2
Beliau
juga menerangkan :
والفتن
التي تعرض على
القلوب
هي
أسباب مرضها، وهي فتن الشهوات و فتن
الشبهات، فتن الغي و الضلال، فتن المعاصي
و البدع، فتن الظلم و الجهل.
فالأولى
توجب فساد القصد و الإرادة، و الثانية
توجب فساد العلم و الاعتقاد
“Fitnah
yang terpampang kepada hati itulah yang merupakan sebab hati
berpenyakit, yaitu : fitnah syahwat, dan fitnah syubhat, (yaitu)
fitnah menyimpang3
(syubhat) dan sesat4
(syahwat), fitnah maksiat (syahwat) dan bid'ah (syubhat), fitnah
kezholiman (syahwat) dan kebodohan (syubhat).
Fitnah
pertama (fitnah syahwat) menjerumuskan kepada kerusakan tujuan dan
kehendak, adapun fitnah yang kedua (fitnah syubhat) menjerumuskan
kepada kerusakan ilmu dan keyakinan”5
Penyakit
mengikuti syahwat itu akan menjerumuskan seseorang kedalam kerusakan
amal, sedangkan syubhat itu mengelincirkan seseorang dari jalan yang
lurus dengan kerusakan ilmu yang ada dalam dirinya.
(Bersambung,
in sya Allah)
Sumber : www.muslim.or.id
1.
Lihat pembahasan ini dalam Ighotsatul
Lahfan,
hal. 15
2.
Ighotsatul
Lahfan,
hal.41.
3.
Penyakit “menyimpang (ghoy) atau maksiat atau kezholiman atau
mengikuti syahwat ” adalah tidak mengamalkan ilmu yang haq.
4.
Penyakit “sesat (dholal) atau bodoh (jahl) atau bid'ah
atau syubhat”
adalah tidak memiliki ilmu yang haq.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Post a Comment