2.
PELAJARAN LAIN DARI LAFAZH TALBIYYAH (pelajaran ketundukan kepada
Allah)
Diantara
pelajaran berharga dari lafazh talbiyyah adalah talbiyyah merupakan
lafazh ketundukan seorang hamba kepada Allah, karena didalamya
mengandung penyambutan perintah Allah, dan pelaksanaannya.
Tidakkah kita
menghayati bahwa sesungguhnya haji itu merupakan bentuk ketundukan
dan ketaatan seorang hamba yang begitu besar kepada Rabb-nya.
Mengapa demikian?
Karena seorang yang
haji, rela meninggalkan rumahnya, keluarganya, hartanya, bahkan bisa
sampai meninggalkan negaranya, melepaskan baju kesehariannya, bahkan
mungkin baju jabatannya untuk berganti dengan pakaian ihram yang
hanya dua lembar, tanpa peci, bahkan -maaf- khusus muslim tanpa
pakaian dalam, semua itu dalam rangka meraih ridho Allah! Ma sya
Allah...ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang luar biasa!
Contoh ilustrasi
Nyuwun
sewu....sekedar contoh ilustrasi , kalau seandainya atasan anda
di kantor anda, atau pejabat menyuruh anda ke kantor, hanya pakai
selimut dua lembar, maaf, gak pakai pakaian dalam, lalu disuruh
berputar tujuh kali mengitari gedung kantor dan lari-lari
disekitarnya, kerso nopo mboteen?anda mau ?!
Lha, apalagi kalau
sudah disuruh pakai pakaian seperti itu, berputar dan berlari , lalu
disuruh bayar 40 juta ke atasan atau pejabat tersebut, apakah ada
yang mau ?
Mengapa anda
tidak mau?
Karena yang
memerintahkan hal itu bukanlah Allah, satu-satunya Tuhan Yang Haq,
tidak bisa memberi pahala, tidak bisa mengampuni dosa dan tidak bisa
memasukkan anda kedalam surga.
Ini berbeda halnya
dengan orang yang berhaji, dia rela mengeluarkan hartanya yang mahal,
bahkan sampai ratusan juta, meninggalkan rumahnya, keluarganya,
hartanya, atau negaranya, melepaskan baju kesehariannya atau baju
jabatannya, memakai baju ihram, semua itu dipersembahkan untuk Allah
saja, ini hakekatnya adalah ketaatan dan ketundukan kepada Allah
semata!
Talbiyyah
termasuk ucapan di awal pelaksanaan ibadah haji
Sungguh sangat indah
seorang yang menunaikan haji -di awal-awal rangkaian ibadah hajinya-
disyari'atkan mengucapkan lafazh talbiyyah yang menganduk sikap
tunduk dan taat kepada Allah semata :
لبَّيكَ
اللهمَّ لبَّيك
“Aku
memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu!”,
maksudnya: Aku tunduk kepada-Mu, ya Allah, aku sambut panggilan-Mu,
taat melaksanakan perintah-Mu, ya Allah!
Talbiyyah merupakan
lafazh ketundukan seorang hamba kepada Allah, karena didalamya
mengandung penyambutan perintah Allah, dan pelaksanaannya.!
Selama
ibadah Haji disyari'atkan mengulang-ulang Talbiyyah pada banyak
keadaan
Orang
yang berhaji Tamattu', misalnya, mulai saat umrah sampai hajinya itu
sendiri bayak mengucapkan Talbiyyah.
Ia
pergi ke Mekah dalam keadaan bertalbiyyah, pergi ke Arafah
bertalbiyyah, ke Muzdalifah bertalbiyyah, ke Mina bertalbiyyah,
sampai dimulainya jamrah 'aqabah di tanggal kesepuluh Dzuhijjah (Hari
Idul Adha), baru berhenti talbiyyah, maka talbiyyah yang merupakan
ungkapan ketundukan dan ketaatan kepada Allah itu adalah syi'ar
ibadah haji.
Apa
artinya ini?
Bahwa
haji adalah madrasah yang menanamkan ketaatan dan ketundukan kepada
Allah, sebagaimana yang terkandung dalam lafazh talbiyyah tersebut.
Seorang
yang menunaikan haji dididik untuk senantiasa taat kepada Allah
dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh
larangan-Nya selama pelaksanaan ibadah haji.
Oleh
karena itu seseorang sepulang haji, diharapkan semangat talbiyyah ini
masih membara, semangat taat kepada Allah dengan melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan menghindai larangan-Nya masih terus ada di
hati orang tersebut,
melaksanaan sholat, puasa , menunaikan zakat mal maupun fithrah,
birrul walidaian, silaturrahim, dan perintah- perintah-Nya yang
lainnya, terlebih
lagi perintah Allah terbesar yang wajib kita lakukan, yaitu perintah
bertauhid,
mengesakan Allah!
Sepulang
hajipun seseorang diharapkan semangat meninggalkan berbagai macam
kemaksiatan, zina, mabuk, korupsi, dusta, terlebih
lagi dosa terbesar yang wajib dijauhi, yaitu syirik.
Ini
adalah haji yang MABRUUR, dan bukan sekedar MABUR/terbang dengan
pesawat ke Tanah Suci !!
Karena
haji itu merupakan madrasah ketaatan kepada Allah, maka
pantaslah saat haji Wadaa',
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam berkhuthbah
tentang
perintah untuk taat kepada Allah:
اتَّقوا
الله ربَّكم، وصَلُّوا خمسَكم، وصوموا
شهرَكم، وأدُّوا زكاة أموالكم وأطيعوا
ذا أمركم تدخلوا جنَّة ربِّكم
“Bertakwalah
kalian kepada Allah, tunaikanlah sholat lima waktu, berpuasalah pada
bulan kalian diwajibkan berpuasa (Ramadhan), dan tunaikan zakat harta
kalian, serta taatlah pemerintah dan ulama kalian (dalam perkara
bukan maksiat), niscaya kalian akan masuk kedalam surga Rabb kalian.”
[HR.
At-Tirmidzi dan Al-Hakim, dishahihkan oleh Imam Hakim dan disepakati
oleh Adz-Dzahabi]
Wahai
para tamu-tamu Allah, para jamaah haji ! Bersemangatlah melaksanakan
ibadah haji dengan penuh ketaatan kepada Allah, dan bersemangatlah
untuk tetap taat kepada-Nya sepulang haji nantinya!
Serta
taatlah anda kepada Allah, baik saat di Tanah Suci maupun di luarnya,
baik saat ibadah haji maupun selainnya, dimanapun dan kapanpun, maka
taatlah anda kepada Allah dengan melaksanakan
seluruh perintah-perintah-Nya dan menghindari seluruh larangan-Nya,
Ketahuilah,
ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan
seluruh perintah-perintah-Nya dan menghindari seluruh
larangan-larangan-Nya inilah
yang disebut masuk Islam dengan kaaffah
(menyeluruh),
Allah Ta'ala
berfirman dalam surat Al-Baqarah:208
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا
فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ
عَدُوٌّ مُبِينٌ
(208)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kalian turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian.
Kesimpulannya:
Orang
yang menunaikan ibadah haji akan terdidik menjadi seorang muslim yang
kaaffah keislamannya, serta totalitas ketaatan &
ketundukannya kepada Rabb-nya!
Betapa
indahnya Madrasah Haji !
(Bersambung,
in sya Allah)
Post a Comment