📜 KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH (2)
Bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma
ba’du :
Keutamaan
Al-Fatihah selanjutnya, yaitu :
5. Membaca Al-Fatihah adalah rukun shalat.
Tidaklah sah shalat seseorang yang
sengaja tidak membaca Al-Fatihah padahal ia mampu membacanya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
لا صلاةَ لمن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ
“Tidaklah sah shalat orang yang
tidak membaca Al-Fatihah” [HR. Al-Bukhari
& Muslim]
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan
ini madzhab Jumhur ulama dari kalangan sahabat & tabi’in serta generasi
setelahnya.
6. Al-Fatihah adalah surat paling
utama dalam Alquran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أُنْزِلَتْ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا
فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا
“Demi
Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya, tidaklah diturunkan dalam At-Taurah,
Al-Injil, Az-Zabuur, dan Al-Furqan (Alquran), semulia Al-Fatihah”. [HR. At-Tirmidzi, Shahih]
7.
Al-Fatihah disebut sebagai As-Sab’ul Matsani (Tujuh ayat yang
diulang-ulang)
Allah
Ta’ala brfirman dalam surat Al-Hijr : 87
وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ
الْعَظِيْمَ
“Dan
sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca)
berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung”.
Dan
salah satu tafsir dari As-Sab’ul Matsani disini adalah Al-Fatihah
(Tafsir Ibnu Katsir).
Dalam
hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
menjelaskan surat yang paling agung dalam Alquran :
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، هِيَ
السَّبْعُ الْمَثَانِي ، وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ
“(Yaitu) Alhamdulillaahi Rabbil
‘aalamiin, ia disebut surat As-Sab’ul Matsani dan ia Alquran Al-‘Azhiim yang
dianugerahkan kepadaku”.
Al-Hafizh
rahimahullah menjelaskan bahwa ulama rahimahumullah berbeda
pendapat tentang makna As-Sab’ul Matsani , beberapa pendapat tersebut
yaitu :
-Tujuh
ayat yang diulang-ulang dalam setiap raka’at shalat.
-
Surat yang kandungannya pujian kepada Allah Ta’ala.
-
Surat yang dikhususkan hanya diturunkan kepada umat Islam ini, dan tidak
diturunkan kepada umat-umat sebelumnya.
Dan
semua pendapat di atas diambil dari kata : “Matsani”.
8.
Mengandung doa terpenting dan sebab terkabulkannya doa
Ibnul
Qoyyim rahimahullah dalam Madarijus Salikin menjelaskan bahwa
Al-Fatihah menggabungkan antara dua macam sebab dikabulkannya sebuah doa, yaitu
:
-Tawassul
dengan memuji Allah dan mengagungkan-Nya,
-
Tawassul dengan penghambaan kepada Allah & pengesaan-Nya.
Baru
setelah itu adalah doa yang terpenting dan harapan paling bagus, yaitu minta
hidayah kepada Allah
Disebutkannya
doa ini setelah dua macam tawassul tersebut, merupakan sebab dikabulkannya oleh
Allah Ta’ala.
Doa
yang dimaksud oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah :
اِهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
“Tunjukilah kami jalan
yang lurus”, sedangkan dua macam tawassul tersebut ada pada ayat-ayat
sebelumnya.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan bahwa doa yang paling
bermanfaat adalalah doa yang terdapat dalam Al-Fatihah, yaitu memohon
pertolongan untuk mendapatkan keridhoan-Nya, yaitu :
اِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
“Hanya kepada Engkau-lah kami
menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan”.
9. Al-Fatihah mengandung bantahan ke
seluruh ahli batil dari berbagai aliran non Islam serta bantahan terhadap ahli
bid’ah diantara umat ini.
Dijelaskan
oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah, hal itu karena Ash-Shiroth Al-Mustaqiim
(jalan lurus) dalam Al-Fatihah mengandung ilmu yang haq dan ketundukan kepada
Allah dengan mengamalkannya, mendakwahkannya serta berjihad di jalan Allah
memerangi musuh-musuh-Nya. Sedangkan jalan lurus ini adalah jalan yang ditempuh
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Adapun
seluruh ahli batil dari berbagai aliran non Islam serta ahli bid’ah
diantara umat ini, tentunya melanggar ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sinilah
dikatakan bahwa Al-Fatihah mengandung bantahan ke seluruh ahli batil
dari berbagai aliran non Islam serta bantahan terhadap ahli bid’ah diantara
umat ini.
10.
Surat Al-Fatihah mengandung makna seluruh
kitab-kitab Allah yang diturunkan secara garis besar.
Hal ini disampaikan oleh Ibnul
Qoyyim rahimahullah.
Guru beliau, Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah dalam Majmu’ul Fatawa menukilkan perkataan
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :
فمن علم تفسيرها كان كمن علم تفسير جميع كتب الله المنزلة
Barangsiapa yang mengetahui
tafsirnya (Al-Fatihah), seolah-olah ia mengetahui tafsir seluruh kitab-kitab
Allah yang diturunkan.
Hal ini dikarenakan Alquran
menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, sedangkan Al-Fatihah
merupakan induk Alquran yang mengandung dasar dari seluruh perincian Alquran
dan maksud-maksud terbesarnya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ
تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an)
kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta
rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim). [An-Nahl : 89]
Pakar Tafsir dikalangan sahabat radhiyallahu
‘anhum, Abdullah bin Ma’ud radhiyallahu ‘anhu menjelaskan : Allah
telah menjelaskan dalam Alquran ini semua pengetahuan dan segala perkara.
Ibnu Katsir rahimahullah
setelah menukilkan ucapan Abdullah bin Ma’ud radhiyallahu ‘anhu dalam
kitab Tafsirnya, lalu mengatakan : Karena sesungguhnya Alquran mencakup
semua ilmu bermanfaat dari khabar yang telah lalu dan pengetahuan yang akan
datang, hukum setiap yang halal haram, serta segala yang dibutuhkan manusia
dalam urusan dunia, agama, hidup dan nasib mereka akherat.
Kesimpulan :
Surat Al-Fatihah adalah kunci
seluruh kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akherat.
Wallahu a’lam.
www.muslim.or.id
Diolah dari :
https://Islamqa.info/ar/answers/132386
https://www.Islamweb.net/ar/article/204127/
Dan
sumber lainnya.
Post a Comment