🔰SEBAB DIDAPATKANNYA REZEKI & TERHINDAR DARI MUSIBAH & ADZAB (2)
TAUBAT, IBADAH, DZIKRULLAH, DOA, ISTIGHFAR & DAKWAH ITU SEBAB DIDAPATKANNYA REZEKI & TERHINDAR DARI MUSIBAH & ADZAB (2)
Bismillah wal hamdulillah wash
shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du :
2. Berdakwah, mengajak manusia
kepada Allah adalah sebab terhindarkan dari musibah, adzab serta kebinasaan di
dunia
Allah berfirman :
وَاتَّقُوْا
فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً
ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah diri kalian dari
siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kalian
Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya. [Al-Anfal : 25]
Ayat yang agung ini menunjukkan bahwa
siksaan Allah tidak hanya akan menimpa orang-orang yang zholim secara khusus, namun
juga selain mereka tatkala muncul kezholiman di tengah masyarakat namun tidak
ada yang mengingkarinya, dan solusi semua itu adalah dengan bangkitnya para
da’i menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, berdakwah mengajak manusia kepada
Allah.
Allah berfirman juga dalam QS. Hud
Ayat 117 :
وَمَا
كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا مُصْلِحُوْنَ
Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara zhalim, selama penduduknya orang-orang yang melakukan perbaikan.
Jelaslah dalam ayat ini, Allah tidak
akan membinasakan suatu negri jika masih ada orang yang berdakwah memperbaiki
masyarakat, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.
3. Mendirikan shalat dan berdakwah
dengan jenis dakwah yang wajib itu sebab dapat rezeki
Allah berfirman dalam Tha Ha : 132
وَأْمُرْ
اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ
نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan
salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah
yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi
orang yang bertakwa.
Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah
:
“Maksudnya, jika kamu mendirikan
shalat, maka akan dating kepadamu rezeki dari arah yang tidak kamu sangka, sebagaimana
firman Allah :
2. وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ
مَخْرَجًا
Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar
3. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
Dan berinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi
(keperluan)nya. [QS. Ath-Thalaaq: 2-3]
Tafsir “Li Yaddabbaruu Aayaatihi”,
Syaikh Prof. DR. Umar bin Abdullah Al-Muqbil, professor Universitas Qosim,
Saudi Arabia
1) Daintara pintu-pintu rezeki
adalah tadabbur ‘amaliyyah (mengamalkan) ayat :
وَأْمُرْ
اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ
وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan
salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah
bagi orang yang bertakwa.
Sebagian salaf shalih dahulu, jika
musibah kesusahan menimpa keluarga mereka, mereka memerintahkan kepada
keluarganya : “Dirikanlah shalat, dengan ini Allah perintahkan kalian !”, dan
beliau membacakan ayat di atas.
2) Menyibukkan diri dengan berdakwah
dengan jenis dakwah yang wajib akan mengundang rezeki, bukan justru memalingkan
dari mendapatkan rezeki!
4. Firman Allah Ta’ala yang didalamnya
terdapat iming-iming dunia dalam peribadahan kepada Allah Ta’ala :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ
97. Barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl : 97]
وَلَوْ
اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ
مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ
96. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan
bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi. [Al-A’raf : 96]
مَنْ
كَانَ يُرِيْدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللّٰهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا
وَالْاٰخِرَةِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا ࣖ
134.
Barangsiapa menghendaki pahala di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi
Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. [An-Nisa’ : 134]
فَاٰتٰىهُمُ اللّٰهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْاٰخِرَةِ ۗ
وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
148.
Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. [Ali Imran : 148]
Dalam
QS. Ath-Thalaaq: 2-3, Allah juga berfirman :
2. وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ
مَخْرَجًا
Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar
3. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
Dan berinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya.
[QS. Ath-Thalaaq: 2-3]
5. Namun ingat, kita tetap diperintahkan
ikhlas beribadah untuk Allah semata
Allah Ta'ala berfirman dalam
Al-Bayyinah : 5,
وَمَآ
اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ
Padahal mereka hanya diperintah
menyembah Allah dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya semata, lagi berpaling dari kesyirikan.
6. Larangan beribadah kepada Allah
dengan niatnya hanya dunia
Allah berfirman dalam Huud : 15 & 16,
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا
يُبْخَسُونَ
15. Barangsiapa yang menghendaki
kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ ۖوَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ
16.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali
neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan
terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهٗ فِيْهَا مَا نَشَاۤءُ لِمَنْ نُّرِيْدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهٗ جَهَنَّمَۚ
يَصْلٰىهَا مَذْمُوْمًا مَّدْحُوْرًا
18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang
(duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki
bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat)
neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. [Al-Isra’ : 18]
Wallahu a'lam.
www.muslim.or.id
(Bersambung, in sya Allah)
Post a Comment