🔰SEBAB DIDAPATKANNYA REZEKI & TERHINDAR DARI MUSIBAH & ADZAB (3)
TAUBAT, IBADAH, DZIKRULLAH, DOA, ISTIGHFAR & DAKWAH ITU SEBAB DIDAPATKANNYA REZEKI & TERHINDAR DARI MUSIBAH & ADZAB (3)
Bismillah wal hamdulillah wash
shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du :
7. Allah ingatkan kita agar tidak
melupakan perkara yang bermanfaat untuk kehidupan dunia kita :
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ
الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
77. Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia. [Al-Qashash: 77]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam pun memerintahkan kita untuk berusaha dan bekerja untuk mendapatkan
perkara yang bermanfaat bagi kita, tentunya termasuk dalam hal ini adalah berupaya
untuk mendapatkan rezeki halal :
احْرِصْ
عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
Bersemangatlah atas hal-hal yang
bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. (HR.Muslim)
8. Maksiat penghalang rezeki yang halal!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda :
وإن الرجل ليحرم الرزق
بالذنب يصيبه
Dan sesungguhnya seseorang
benar-benar dihalangi mendapatkan rezeki karena dosa yang dilakukan olehnya! [HR. Ibnu Majah, Hasan]
Kesimpulan
Berdasarkan gabungan dalil-dalil di
atas dapat disimpulkan :
✅ Taubat, Ibadah, Dzikrullah, Doa, Istighfar & Dakwah adalah
sebab didapatkannya rezeki dan terhindar dari musibah dan adzab.
Oleh karena itu keberadaan para
da’i, ahli ibadah dan orang-orang shaleh dalam sebuah masyarakat, hakekatnya
mereka ikut andil dalam berusaha terhindarnya dari musibah dan
adzab, maka ini menuntut kita untuk mencontoh teladan mereka dan memberi
perhatian, bantuan dan dukungan kepada mereka, menjaga dan memuliakan mereka
serta berterimakasih kepada mereka!
Bukan justru menelantarkan mereka,
memandang sebelah mata, apalagi menghalang-halangi dakwah mereka dan menzholimi
mereka!
✅ Ikhlaslah dalam beribadah dan beribadahlah sesuai dengan Sunnah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jangan niatkan dalam beribadah
kecuali untuk mendapatkan ridho & pahala Allah semata, namun tetap
iringilah dengan bekerja yang halal, niscaya dunia akan mengikuti anda!
✅ Jangan sampai meninggalkan ibadah atau malas beribadah, malas dzikrullah
serta malas berdakwah, dengan alasan sibuk cari rezeki atau sibuk
bersenang-senang menikmati dunia!
Karena justru berlasan sibuk cari rezeki
sehingga sampai meninggalkan atau malas beribadah, dzikrullah serta berdakwah
itu bisa berdampak buruk pada perolehan rezeki atau berdampak pada perolehan
keberkahan kalaupun dapat rezeki!
Catatan :
Setiap muslim dan muslimah bisa ikut
andil dalam berdakwah, baik dengan ilmu Syar’inya, harta, kedudukan, teladan
amal shalehnya ataupun segala sesuatu yang bisa digunakan untuk mengajak
manusia ke jalan Allah, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
✅ Tidak benar seseorang hanya beribadah, berdzikir dan berdoa saja,
tanpa mau bekerja mencari rezeki yang halal.
✅ Beribadah kepada Allah dengan niat :
-mencari dunia murni
atau
-niat dunianya lebih besar daripada
niat mencari ridho & pahala Allah
atau
-sama kadar niat keduanya,
maka pada semua kondisi ini,
pelakunya tidak mendapatkan pahala, sedangkan dunia yang ia niatkan hanya akan
didapatkan jika Allah taqdirkan untuknya, adapun kadar dunia yang akan
didapatkannya, tidak akan melebihi apa yang telah ditaqdirkan oleh Allah
untuknya.
Jadi,
seandainya seseorang meniatkan ibadahnya hanya untuk dunia semata, misal :
shalat hanya agar sehat badannya, berpuasa Ramadhan hanya untuk menurunkan
berat badan, sedekah hanya untuk sembuh sakitnya, maka jika Allah tidak
taqdirkan dunia untuknya, maka ia tidak akan mendapatkan tujuan dunia yang
diharapkannya, dan seandainya Allah taqdirkan dunia untuknyapun, maka ia tidak
akan mendapatkan dunia melebihi apa yang telah ditaqdirkan oleh Allah untuknya,
padahal ia sudah terjatuh dalam kesyirikan karena beribadah untuk dunia semata
dan sudah terluput darinya pahala dan ridho Allah!
✅ Beribadah kepada Allah, apabila niat penggerak awalnya adalah mencari
ridho & pahala Allah (Lillah), dan niat Lillah itu lebih
besar daripada niat mencari dunia, maka ini tidak mengapa dan tidak berdosa,
namun tidak afdhol, hanya saja pelakunya tetap dikatakan ikhlas, karena dalil
menunjukkan bolehnya hal itu sedangkan hukum itu berdasarkan yang paling
terbanyak (mayoritas).
✅ Yang afdhol (paling utama) adalah beribadah kepada Allah dengan
niat hanya mencari ridho Allah dan pahala-Nya. Dalam kondisi ini, pelakunya
akan mendapatkan dua keistimewaan sekaligus :
1.
Mendapatkan
ridho dan pahala-Nya,
2.
sekaligus
juga mendapatkan dunia, meski pelakunya tidak meniatkan cari dunia,
karena ini jaminan bagi setiap orang yang bertakwa terlepas meniatkan cari
dunia atau tidak, Allah berfirman :
2. وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ
مَخْرَجًا
Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar
3. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
Dan berinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi
(keperluan)nya. [QS. Ath-Thalaaq: 2-3].
Dari ayat di atas dan ayat-ayat
sebelumnya, disimpulkan bahwa secara umum, seluruh ibadah dan amal sholeh itu
sebab untuk didapatkannya rezeki dan keberkahan padanya, oleh karena itu,
barangsiapa yang beribadah kepada Allah
dengan niat hanya mencari ridho Allah dan pahala-Nya, tidak ada niat dunia
sedikitpun, maka ia mendapatkan kebaikan Diniyyah Ukhrowiyyah (ridho &
pahala-Nya) dan kebaikan duniawiyyah.
Jadi, betapa ruginya seseorang yang
meniatkan dunia dalam beribadah, meskipun niat dunianya itu minoritas, karena
jika seorang hamba, ibadahnya hanya Lillah, tanpa diniatkan mencari
dunia sedikitpun, pasti dunia akan didapatkan jika memang sudah menjadi taqdir
untuknya, ditambah lagi ia dapat keuntungan ridho Allah dan pahala yang
sempurna, tidak terkurangi dengan niat dunia!
✅ Maksiat penghalang rezeki yang halal dan
diberkahi dan menyebabkan terkena musibah!
Wallahu a'lam.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
www.muslim.or.id
Post a Comment