Bismillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Apakah Anda termasuk yang memiliki catatan kelam berikut ini:
Pernah akrab dengan dunia perdukunan dan ingin bertaubat?
Getol dengan bid’ah dan ingin berhenti total?
Ikut aliran sesat dan ingin bermanhaj yang haq?
Pernah berzina dan ingin keluar darinya?
Sering durhaka dengan orangtua dan kini menyesal, ingin berbakti kepadanya?
Memiliki kebiasaan mencuri dan ingin berubah?
Berkarakter pemarah dan ingin menjadi penyabar?
Awam tentang agama ini dan ingin berilmu?
Siapapun kita dan apapun status sosial kita, pastilah memiliki kekurangan atau kelemahan. Seorang muslim yang baik, tentu ingin berubah menjadi lebih baik. Hari ini lebih baik dari kemarin, hari esok lebih lebih baik dari hari ini.
Apapun bentuk kehidupan yang ada, baik kehidupan individu, keluarga, masyarakat maupun kehidupan bernegara pastilah memiliki problematika kehidupan dan butuh solusi yang terbaik. Bagaimana solusinya? Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (An-Nahl:89).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ibnu Mas’ud mengatakan, ‘Telah dijelaskan kepada kita di dalam Alquran ini seluruh ilmu dan segala perkara’”.
Mujahid berkata, Seluruh halal dan haram. (Berkata Ibnu Katsir) ucapan Ibnu Mas’ud lebih umum dan lebih luas cakupannya karena sesungguhnya Al-Quran mencakup seluruh ilmu yang bermanfaat berupa berita yang telah berlalu, ilmu yang akan datang, dan hukum seluruh perkara yang halal dan yang haram, serta segala hal yang dibutuhkan manusia dalam urusan dunia dan agama mereka, maupun kehidupan dan akherat mereka” (Tafsir Ibnu Katsir : 3/224).
Allah Tabaraka wa Ta’ala menjelaskan bahwa petunjuk Alquran adalah petunjuk yang paling lurus dan paling sempurna,
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al-Israa`:9).
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Yaitu paling lurus dan paling tinggi, baik dalam aqidah, amal maupun akhlak, maka barangsiapa yang mengambil petunjuk dari sesuatu yang diserukan Al-Quran, niscaya ia menjadi manusia yang paling sempurna, paling lurus dan paling mendapatkan hidayah dalam seluruh perkara” (Tafsir As-Sa’di, hal. 521).
Jadi apapun masalah Anda, pelajari Al-Quran dan terapkanlah. Kegelapan apapun yang menimpa seseorang, pasti di dalam Al-Quran ada solusinya.
Perhatikanlah fiman Allah berikut ini,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
“(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” (QS. Ibrahim:1).
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan,“Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia telah menurunkan kitab-Nya kepada Rasul-Nya, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberi manfaat kepada makhluk, mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan, kekufuran, akhlak yang buruk, dan berbagai macam kemaksiatan kepada cahaya ilmu, iman dan akhlak yang baik. Firman Allah :{بِإِذْنِ رَبِّهِمْ }, yang artinya, “dengan izin Tuhan mereka”, maksudnya tidaklah mereka mendapatkan tujuan yang dicintai oleh Allah melainkan dengan kehendak dan pertolongan dari Allah, maka di sini terdapat dorongan bagi hamba untuk memohon pertolongan kepada Tuhan mereka.
Kemudian Allah menjelaskan tentang cahaya yang ditunjukkan kepada mereka dalam Al-Quran dengan berfirman {إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ} yang artinya,“(yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”, maksudnya yang mengantarkan kepada-Nya dan kepada tempat yang dimuliakan-Nya yang mencakup atas ilmu yang haq dan pengamalannya. Dalam penyebutan { العزيز الحميد} setelah penyebutan jalan yang mengantarkan kepada-Nya terdapat isyarat kepada orang yang menitinya, bahwa ia adalah orang yang mulia dengan pengaruh kemuliaan Allah, lagi kuat walaupun tidak ada penolong kecuali Allah. Dan terpuji dalam urusan-urusannya lagi memperoleh akibat yang baik” (Tafsir As-Sa’di, hal.478).
Bahwa mengambil petunjuk Al-Quran sebagai solusi bukan berarti meninggalkan As-Sunnah, bahkan justru terkandung di dalam makna mengambil petunjuk Al-Quran adalah mengambil petunjuk As-Sunnah karena di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk taat kepada Rasul-Nya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” (QS. Al-Hasyr: 7).
Jadi jika Anda ingin :
keluar dari kegelapan syirik menuju kepada cahaya tauhid,
keluar dari kegelapan bid’ah menuju kepada cahaya sunnah,
keluar dari kegelapan maksiat menuju kepada cahaya keta’atan,
keluar dari kegelapan kebodohan menuju kepada cahaya ilmu,
keluar dari kegelapan akhlak yang buruk menuju kepada cahaya akhlak yang baik,
maka bacalah Alquran, pahami dan amalkanlah.
—
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber : Muslim.Or.Id
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Post a Comment