Atasi corona dengan bertauhid yang sempurna! (2) - Tauhid adalah penangkal rasa takut dan pangkal solusi segala masalah!



Tauhid adalah penangkal rasa takut dan pangkal solusi segala masalah!

Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman (tauhid) mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-An'am : 82)

Tafsir keimanan adalah tauhid dan kezhaliman adalah syirik.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menafsirkan kezhaliman dalam ayat ini dengan kesyirikan, tatkala para sahabat memahami kezhaliman disini umum mencakup seluruh bentuk kezhaliman, syirik maupun kezhaliman terhadap diri sendiri maupun kezhaliman terhadap makhluk lain, mereka bertanya :
Siapakah diantara kami yang tidak menzhalimi diri sendiri?”
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolak pemahaman mereka terhadap ayat ini dengan bersabda :

لَيْسَ ذَلِكَ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }

Bukanlah itu maksud kezhaliman disini, sesungguhnya maksud kezhaliman disini hanyalah kesyirikan, tidakkah kalian mendengar tentang ucapan Luqman kepada putranya, dan (ketika itu) beliau sedang menasehatinya : {Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang terbesar}. [HR. Al-Bukhari].
Jika kezhaliman di ayat ini adalah kesyirikan, maka pantas jika keimanan di ayat inipun adalah tauhid,
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah dalam kitab Mulakhkhashnya berkata :
{ﺁﻣﻨﻮا}: ﺻﺪﻗﻮا ﺑﻘﻠﻮﺑﻬﻢ ﻭﻧﻄﻘﻮا ﺑﺄﻟﺴﻨﺘﻬﻢ، ﻭﻋﻤﻠﻮا ﺑﺠﻮاﺭﺣﻬﻢ، ﻭﺭﺃﺱ ﺫﻟﻚ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ
{
ﻳﻠﺒﺴﻮا ﺇﻳﻤﺎﻧﻬﻢ
}: ﻳﺨﻠﻄﻮا ﺗﻮﺣﻴﺪﻫﻢ

{orang-orang yang beriman}, maksudnya adalah orang-orang yang membenarkan kebenaran dengan hati mereka dan mengucapkannya dengan lisan mereka dan mengamalkannya dengan anggota tubuh mereka, sedangkan pokok keimanan adalah tauhid.
{mencampuradukkan keimanan mereka}, maksudnya adalah mencampuradukkan tauhid mereka.”

Tafsir keamanan dan petunjuk meliputi di dunia maupun di akherat
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : هؤلاء الذين أخلصوا العبادة لله وحده لا شريك له ، ولم يشركوا به شيئا هم الآمنون يوم القيامة ، المهتدون في الدنيا والآخرة
Maksudnya : orang-orang yang memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mereka adalah orang-orang yang aman pada hari kiamat dan mendapatkan petunjuk/solusi di dunia dan akherat ”

Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata :

وإن كان كثير من المفسرين قالوا أولئك لهم الأمن في الآخرة والهداية في الدنيا والصواب أن الآية عامة لا بالنسبة للأمن ولا بالنسبة للهداية في الدنيا والآخرة

Meskipun banyak dari kalangan Ahli Tafsir yang menyatakan bahwa mereka orang-orang yang beriman mendapatkan keamanan di akherat dan hidayah/solusi di dunia, namun tafsiran yang benar bahwa ayat ini umum, baik masalah keamanan maupun hidayah/solusi, semuanya di dunia sekaligus akherat.”1

Syaikh Abu Bakr Al-Jazairi rahimahullah menafsirkan dalam kitab Tafsirnya :
﴿أُوْلَٰئِكَ لَهُمُ ٱلأَمْنُ﴾ أي في الدنيا والآخرة
{Mereka itulah yang mendapatkan keamanan} maksudnya (keamanan) di dunia dan di akherat.”

Berkata Syaikh Abdullah Al-Ghunaiman rahimahullah :

((أولئك لهم الأمن)) الأمن التام الذي لا ينالهم معه عذاب في الدنيا ولا في القبر ولا في الآخرة
{Mereka itulah yang mendapatkan keamanan} maksudnya keamanan sempurna, dengannya mereka tidak mendapatkan adzab di dunia, di alam kubur maupun di akherat.”2

Kesimpulan :
Dari keterangan para ulama rahimahumullah menunjukkan balasan bagi orang yang mentauhidkan Allah dan bersih dari kesyirikan adalah
1. Mendapatkan keamanan di dunia dan akherat.
2. Mendapatkan petunjuk di dunia dan akherat.

Tafsir bentuk keamanan dan petunjuk
Syaikh Shaleh Alusy-Syaikh hafizhahullah menjelaskan bentuk rasa aman dan petunjuk yang didapatkan oleh Ahli Tauhid di dunia dan akherat adalah sebagai berikut3 :
Kalau ada orang yang mengatakan: keamanan di dunia, maka kami paham, yaitu keamanan diri (jiwa), tidak diganggu orang lain, kekuatan hati, keamanan masyarakat, keamanan negara, dan keamanan daerah, semua ini termasuk kedalam keamanan (yang dimaksud dalam ayat).

Demikian pula hidayah di dunia, yaitu dengan mendapatkan taufik untuk beramal shalih, mengenal kebenaran sebagai kebenaran dan anugerah dari Allah untuk hamba-Nya dengan mengikuti kebenaran, serta melihat kebatilan sebagai sebuah kebatilan dan anugerah dari Allah untuk hamba-Nya dengan mampu menjauhinya. Hal ini juga mudah dipahami.

Keamanan di akherat dengan tidak merasa takut, tidak bersedih, dan tidak masuk kedalam neraka, hal ini juga mudah dipahami.

Namun bagaimana hidayah di akherat? Bukankah taklif (tugas melaksanakan Syari'at Islam) telah selesai? Taklif telah selesai, maka apakah ada hidayah (petunjuk) di akherat?”

Lalu Syaikh menyampaikan Surat Muhammad : 4-6, dan berkata :

هذه الهداية هي الهداية في الآخرة، فسَّرها أهل العلم بالتفسير وأهل العلم بالتوحيد، بأنّها الهداية بسلوك الصراط حين وُرود الظلمة.......فإذن هناك هداية لطريق الجنة في الآخرة هذه تحصل بحسب قوة التوحيد، فكلَّما قوي التوحيد كلما قويت الهداية وقوي النور في الدنيا وفي الآخرة

Hidayah ini maksudnya adalah hidayah di akhirat. Ulama Ahli Tafsir dan ulama Ahli Tauhid menafsirkan bahwa hidayah (di akhirat) maksudnya adalah petunjuk meniti jembatan Ash-Shirot, tatkala adanya kegelapan.....Jadi, disana ada petunjuk jalan ke surga di akherat, hidayah ini didapatkan sesuai dengan kekuatan tauhid seeseorang, semakin kuat tauhid seseorang, maka semakin kuat pula petunjuk dan cahaya di dunia dan akherat.”

Hal ini sama dengan ketika para ulama Ahli Tafsir menafsirkan firman Allah dalam surat Muhammad tentang petunjuk bagi orang-orang yang telah meninggal syahid di jalan Allah :

وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ

(4) Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ
(5) Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,

وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
(6) dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenalkan oleh-Nya kepada mereka.

Dalam kitab tafsir karya Asy-Syaukani rahimahullah disebutkan perkataan Abul 'Aliyah :

قَدْ تَرِدُ الهِدايَةُ، والمُرادُ بِها إرْشادُ المُؤْمِنِينَ إلى مَسالِكِ الجِنانِ والطَّرِيقِ المُفْضِيَةِ إلَيْها، وقالَ ابْنُ زِيادٍ: يَهْدِيهِمْ إلى مُحاجَّةِ مُنْكَرٍ ونَكِيرٍ

Terkadang disebutkan hidayah dan yang dimaksudkan adalah petunjuk bagi kaum mukminin kepada jalan surga dan jalan yang mengantarkan kepadanya.
Ibnu Ziyadpun menafsirkan : Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir”.

Kesimpulan :
Keamanan :
Di dunia:
dengan tentram hatinya dari berbagai rasa takut (krisis) yang mengancam jiwa, masyarakat, maupun negara, baik bentuknya krisis moral/mental, krisis moneter, maupun krisis keamanan. Demikian pula aman dari adzab di dunia.
Di akherat:
dengan selamat dari siksa, sejak di alam kubur sampai surga, yaitu selamat dari siksa di alam kubur dan selamat dari siksa Neraka.

Petunjuk (hidayah):
Di dunia:
berupa hidayah Irsyad (ilmu) dan Taufik (amal), hidayah meniti shirot mustaqim dan mendapatkan solusi Syar'i dalam menghadapi berbagai problematika di dunia.
Di Akherat:
Petunjuk menjawab pertanyaan di alam kubur, petunjuk meniti shiroth di atas jahannam, serta kemudahan jalan menunju Surga.
Penjelasan kualitas keamanan dan petunjuk yang didapatkan oleh Ahli Tauhid

Berdasarkan gabungan dari seluruh dalil-dalilnya, maka ulama menyimpulkan bahwa kadar keamanan dan petunjuk yang didapatkan oleh Ahli Tauhid adalah sebagaimana yang dirinci oleh As-Sa'di rahimahullah dalam kitab Tafsirnya :

فإن كانوا لم يلبسوا إيمانهم بظلم مطلقا، لا بشرك، ولا بمعاص، حصل لهم الأمن التام، والهداية التامة
1. Apabila mereka (Ahli Tauhid) tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezhaliman sama sekali, tidak dengan kesyirikan maupun tidak dengan kemaksiatan, maka mereka mendapatkan keamanan sempurna dan hidayah sempurna.

وإن كانوا لم يلبسوا إيمانهم بالشرك وحده، ولكنهم يعملون السيئات، حصل لهم أصل الهداية، وأصل الأمن، وإن لم يحصل لهم كمالها

2. Namun jika mereka tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kesyirikan saja dan mereka melakukan keburukan (dosa dibawah syirik), maka mereka mendapatkan dasar hidayah dan dasar keamanan, (dan) tidak mendapatkan keamanan dan hidayah yang sempurna.

ومفهوم الآية الكريمة، أن الذين لم يحصل لهم الأمران، لم يحصل لهم هداية، ولا أمن، بل حظهم الضلال والشقاء
Dan mafhum ayat yang mulia inipun menunjukkan bahwa mereka yang tidak termasuk dalam keduanya (no.1 & 2), maka mereka tidak mendapatkan hidayah dan keamanan, bahkan nasibnya adalah sesat dan celaka.”

Berkata Syaikh Sulaiman rahimahullah dalam Taisirul 'Aziz rahimahullah :

من أتى به تاما فله الأمن التام والاهتداء التام ودخل الجنة بلا عذاب
1. Barangsiapa melaksanakan tauhid dengan sempurna, maka ia mendapatkan keamanan sempurna dan petunjuk sempurna, serta masuk surga tanpa adzab

ومن أتى به ناقصا بالذنوب التي لم يتب منها فإن كانت صغائر كفرت باجتناب الكبائر لآية النساء والنجم
2. Barangsiapa melaksanakan tauhid tidak sempurna karena dosa yang ia tidak bertaubat darinya, apabila dosa itu dosa kecil, maka terlebur dengan menghindari dosa besar, sebagaimana disebutkan dalam An-Nisa' dan An-Najm.

وإن كانت كبائر فهو في حكم المشيئة إن شاء الله غفر له وإن شاء عذبه ومآله إلى الجنة والله أعلم
3. Apabila yang dilakukan itu dosa besar, maka tergantung kehendak Allah, jika Allah menghendaki mengampuni, maka Allah akan mengampuninya. Namun jika Allah menghendaki mengadzabnya, maka Allah akan mengadzabnya, hanya saja tempat akhirnya pasti di surga. Wallahu a'lam.”

Kesimpulan :
Balasan bagi orang yang mentauhidkan Allah dengan tauhid yang sempurna -yaitu dengan menghindari kesyirikan dan kemaksiatan atau bertaubat darinya jika terlanjur jatuh kedalamnya- adalah
1. Mendapatkan keamanan dari segala hal yang menakutkan, baik di dunia maupun di akherat.
2. Mendapatkan petunjuk/solusi di dunia dalam menghadapi berbagai masalah dan mendapatkan petunjuk di akherat sehingga selamat menjalani prosesi hari akhir sampai masuk kedalam surga. (Sumber : Muslim.or.id)

Bersambung, in sya Allah
1. https://alathar.net/home/esound/index.php?op=codevi&coid=126510
2. www.Islamport.com/w/aqd/Web/1762/91.htm
3. https://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=23778

Tidak ada komentar