Modal Dasar Berdoa pada Allah (3)

Baca pembahasan sebelumnya Modal Dasar Berdoa pada Allah (2)

Agar Doa Dikabulkan

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan syarat dan adab yang penting dalam berdoa pada Allah.

Beberapa adab yang penting dalam berdoa bisa dirangkum sebagai berikut:


  1.     Kehadiran dan kosentrasi hati secara totalitas terhadap perkara yang diharapkan dalam doa.
  2.     Mencari waktu dikabulkannya doa.
  3.     Berdoa dengan hati yang khusyu’, merasa tak berdaya di hadapan Allah, merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya, serta lembut (dalam berdoa).
  4.     Menghadapnya hamba yang berdoa ke arah kiblat.
  5.     Dalam keadaan suci.
  6.     Mengangkat kedua tangan (memohon) kepada Allah.
  7.     Memulai (doanya) dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya.
  8.     Bershalawat untuk hamba dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  9.     Memulai dengan bertaubat dan beristigfar (kepada Allah) sebelum menyebutkan keperluan (lainnya).
  10.     Menghadap kepada Allah, memelas dalam berdoa, dan merendahkan diri kepada-Nya
  11.     Menggabungkan harap dan cemas dalam berdoa kepada-Nya.
  12.     Bertawassul dengan nama dan sifat-Nya dengan mentauhidkan-Nya.
  13.     Mendahului doa dengan bersedekah.
  14.     Memilih lafal doa yang Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beritakan bahwa lafal tersebut berpotensi untuk dikabulkan atau mengandung nama-Nya yang agung.


Maka doa yang seperti ini tidak akan tertolak, hanya saja ada suatu perkara yang diwanti-wanti oleh para ulama, yaitu seseorang yang sedang berdoa, di samping memenuhi adab dan syarat agar doa dikabulkan, juga perlu memenuhi konsekuensi dan penyempurna doa berupa berusaha dengan sungguh-sungguh mengambil sebab untuk meraih perkara yang diminta dalam doanya.

Disebutkan dalam Majmu’ul Fawa’id waqtinashil Awabid, karya Ibnu Sa’di rahimahullah, “Permohonan hidayah kepada Allah itu menuntut (seseorang yang berdoa) melakukan seluruh sebab yang dengannya diperoleh hidayah, baik berupa sebab (mencari) ilmu maupun sebab (mengamalkan) amal (shalih).

Permohonan rahmah dan ampunan kepada Allah, menuntut (seseorang yang berdoa) melakukan (seluruh) sebab yang memungkinkan dengannya diperoleh rahmah dan ampunan, dan sebab-sebab tersebut telah diketahui dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah.  Apabila seseorang yang berdoa mengucapkan

اللهم أصلح لي ديني الذي هــــو عصمة أمري ، وأصلح لي دنياي التي فيهـا معاشي … » (1) إلى آخره

“Ya Allah perbaikilah agamaku untukku yang ia merupakan benteng pelindung bagi urusanku dan perbaikilah duniaku untukku yang ia menjadi tempat hidupku…(sampai akhir doa ini).”

(Maka) doa dan permohonan perlindungan kepada Allah ini menuntut seorang hamba berusaha memperbaiki agamanya dengan mengenal kebenaran dan mengikutinya, serta mengenal kebatilan dan menjauhinya, serta menolak fitnah syubhat dan syahwat.

Doa inipun menuntut (seorang hamba) untuk berusaha dan mengambil sebab yang dengannya menjadi baik urusan dunianya, dan sebab-sebab tersebut beraneka ragam sesuai dengan keadaan makhluk.

Tidak ada komentar